Kamis, 14 Juli 2011

PEMECAHAN MASALAH DALAM SUATU KELOMPOK




Pemecahan masalah adalah proses penanggulangan suatu rintangan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Proses penyelesaian masalah terdiri dari identifikasi masalah, analisis masalah,penilaian pemecahan, pemilihan dan pelaksanaan solusi masalah yang terbaik. 
Pendekatan pemecahan masalah secara sistematis disebut berpikir bijaksana. Proses berpikir bijaksana dibagi menjadi 2 tahap; pendeskripsian masalah dan pemecahan masalah. 
Pendeskripsian masalah terdiri dari dua yaitu mendefinisikan dan membatasi masalah.
a. Mendefinisikan masalah***
Definisi masalah digunakan agar semua anggota kelompok memiliki pengertian yang sama tentang tujuan rapat, yang akan menciptakan produktivitas dan kepuasan. Untuk mengetahui masalah dibuatlah pertanyaan-pertanyaan dengan kategori fakta, nilai, dan kebijakan. Pertanyaan mengenai fakta digunakan untuk menemukan informasi mengenai kejadian atau peristiwa. Contoh : Kapan asosiasi pelajar didirikan? Pertanyaan mengenai nilai digunakan untuk mengetahui hal yang diinginkan. Contoh : Apakah memasukkan bahasa asing ke dalam program studi universitas bermanfaat? Pertanyaan tentang kebijakan biasanya menanyakan tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah. Contoh : Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi kasus perkosaan di kota ini?
b. Menganalisis masalah***
Analisis melibatkan penyelidikan berbagai sebab, akibat, gejala, riwayat masalah. Contoh pertanyaan analisis : Siapa yang dirugikan. Untuk mendapatkan suatu pemecahan yang baik diperlutkan standar pengukuran / tujuan yang sering disebut dengan kriteria. Kriteria meliputi faktor-faktor berikut :
Pemecahan harus dilakukan secepat-cepatnya
Pemecahan harus dapat dicapai dengan anggaran yang ditentukan
Pemecahan harus disetujui oleh seluruh anggota
Pemecahan harus menyelesaikan masalah

Pemecahan Masalah terdiri dari empat tahap, yaitu :
c. Menghasilkan pemecahan yang memungkinkan***
Caranya adalah dengan brainstorming, Brainstorming adalah satu alat kreatif yang membantu menaruh gagasan-gagasan pada pemecahan yang memungkinkan untuk suatu masalah. Berikut adalah panduan untuk melakukan brainstorming : 
Menunda penilaian; Tidak seorang pun diizinkan untuk mengkritik saran atau mengabsahkan suatu pemecahan sampai sesi brainstorming berakhir. Kritik mengganggu kreativitas. Anggota bisa memberikan evaluasi atau saran dari suatu pemecahan masalah yang disarankan melalui tulisan di kertas.
Berpikir liar; gagasan seekstrim apapun harus didengar. Terkadang ada gagasan baru yang muncul dari pemikiran orang lain. Kombinasi antara gagasan-gagasan ini terkadang menghasilkan pemecahan yang baik.
Mempraktekkan saling mendukung; saling mendukung merupakan proses penghubungan 2 gagasan dari diri sendiri dan orang lain dengan cara modifikasi, perluasan atau pernggabungan.
Menekankan kuantitas gagasan bukan kualitas. Kualitas gagasan bisa didapatkan setelah mengevaluasi lagi semua gagasan yang sudah dikeluarkan. Jika menekankan pada kualitas sejak awal, gagasan yang berkualitas acap kali tidak muncul.
Membuat daftar. Kualitas gagasan bisa didapatkan setelah mengevaluasi lagi semua gagasan yang sudah dikeluarkan. Jika menekankan pada kualitas sejak awal, gagasan yang berkualitas acap kali tidak muncul.
Membuat daftar. Daftar tersebut digunakan sebagai pengingat nyata bahwa setiap gagasan diperlakukan sama, dihargai selama sesi brainstorming.
Brainstorming tidak akan berhasil bila kelompok hanya diberi sedikit waktu untuk berpikir. 
d. Menilai pemecahan yang disarankan
Penilaian pemecahan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan criteria yang sudah disepakati. Pada tahap ini mungkin kelompok menemukan kebutuhan untuk memodifikasi kriteria. Pertanyaan bantuan : bagaimana pemecahan yang diusulkan berhubungan dengan criteria yang ditetapkan? Sejauh mana solusi mampu memecahkan masalah? Apa kelebihan dan kekurangan solusi tersebut? Apa akibat jangka panjang dan jangka pendek dari pelaksanaan solusi tersebut?
e. Memilih pemecahan yang terbaik***
Jika seluruh anggota kelompok sudah setuju tentang pilihan solusi, pasti akan terdapat consensus/persetujuan bersama. Terkadang consensus tidak tercapai, jika hal ini terjadi maka diperlukan pengambilan suara mayoritas.
f. Melaksanakan Pemecahan***
Pemecahan masalah harus diuji dan hhasilnya diamati. Penilaian kembali dan pemodifikasian pemecahan mungkin diperlukan.


Sumber: http://zamyludiansyah.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar