Jumat, 25 Oktober 2013

TEORI-TEORI KEBENARAN FILSAFAT



BAB I
RINGKASAN MATERI
Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human.Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia.Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
A. Pengertian Kebenaran dan Tingkatannya
Berdasarkan scope potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi :
1. Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang dialami manusia
2. Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara, diolah pula dengan rasio
3. Tingkat filosofis,rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya
4. Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan
Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik spilogis. Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebanaran.
B. Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat
1. Teori Corespondence ® menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.
2. Teori Consistency ® Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.
3. Teori Pragmatisme ® Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medoe problem olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan.Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.
4. Kebenaran Religius ® Kebenaran tak cukup hanya diukur dnenga rasion dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan pada umumnya dan ilmu pengetahuan pada khususnya mengemban tugas utama untuk menemukan, pengembangan, menjelaskan, menyampaikan nilai-nilai kebenaran.Semua orang yang berhasrat untuk mencintai kebenaran, bertindak sesuai dengan kebenaran.Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human.Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia.Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
Kebenaran sebagai ruang lingkup dan obyek pikir manusia sudah lama menjadi penyelidikan manusia.Manusia sepanjang sejarah kebudayaannya menyelidiki secara terus menerus apakah hakekat kebenaran itu?
Jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksanakan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran, tanpa melaksanakan kebenaran tersebut manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik spikologis. Menurut para ahli filsafat itu bertingkat-tingkat bahkan tingkat-tingkat tersebut bersifat hirarkhis. Kebenaran yang satu di bawah kebenaran yang lain tingkatan kualitasnya ada kebenaran relatif, ada kebenaran mutlak (absolut). Ada kebenaran alami dan ada pula kebenaran illahi, ada kebenaran khusus individual, ada pula kebenaran umum universal.
A. Pengertian Kebenaran dan Tingkatannya
Dalam kehidupan manusia, kebenaran adalah fungsi rohaniah.Manusia di dalam kepribadian dan kesadarannya tak mungkin tnapa kebanran.
Berdasarkan scope potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi :
5. Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang dialami manusia
6. Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara, diolah pula dengan rasio
7. Tingkat filosofis,rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya
8. Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan
Keempat tingkat kebenarna ini berbeda-beda wujud, sifat dan kualitasnya bahkan juga proses dan cara terjadinya, disamping potensi subyek yang menyadarinya. Potensi subyek yang dimaksud disini ialah aspek kepribadian yang menangkap kebenarna itu. Misalnya pada tingkat kebenaran indera, potensi subyek yang menangkapnya ialah panca indra.
Kebenaran itu ialah fungsi kejiwaan, fungsi rohaniah.Manusia selalu mencari kebanran itu, membina dan menyempurnakannya sejalan dengan kematangan kepribadiannya.
Ukuran Kebenarannya :
- Berfikir merupakan suatu aktifitas manusia untuk menemukan kebenaran
- Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain
- Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau kriteria kebenaran
Jenis-jenis Kebenaran :
1. Kebenaran Epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan)
2. Kebenaran ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada/ diadakan)
3. Kebenaran semantis (berkaitan dengan bahasa dan tutur kata)
Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik spilogis. Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebanaran.
Kebenaran agama yang ditangkap dengan seluruh kepribadian, terutama oleh budi nurani merupakan puncak kesadaran manusia.Hal ini bukan saja karena sumber kebnarna itu bersal dari Tuhan Yang Maha Esa supernatural melainkan juga karena yang menerima kebenaran ini adalah satu subyek dengna integritas kepribadian.Nilai kebenaran agama menduduki status tertinggi karena wujud kebenaran ini ditangkap oleh integritas kepribadian.Seluruh tingkat pengalaman, yakni pengalaman ilmiah, dan pengalaman filosofis terhimpun pada puncak kesadaran religius yang dimana di dalam kebenaran ini mengandung tujuan hidup manusia dan sangat berarti untuk dijalankan oleh manusia.
B. Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat
1. Teori Corespondence
Masalah kebenaran menurut teori ini hanyalah perbandingan antara realita oyek (informasi, fakta, peristiwa, pendapat) dengan apa yang ditangkap oleh subjek (ide, kesan). Jika ide atau kesan yang dihayati subjek (pribadi) sesuai dengan kenyataan, realita, objek, maka sesuatu itu benar.
Teori korispodensi (corespondence theory of truth) ® menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.
Kebenaran adalah kesesuaian pernyataan dengan fakta, yang berselaran dengan realitas yang serasi dengan sitasi aktual. Dengan demikian ada lima unsur yang perlu yaitu :
1. Statemaent (pernyataan)
2. Persesuaian (agreemant)
3. Situasi (situation)
4. Kenyataan (realitas)
5. Putusan (judgements)
Kebenaran adalah fidelity to objektive reality (kesesuaian pikiran dengan kenyataan).Teori ini dianut oleh aliran realis. Pelopornya plato, aristotels dan moore dikembangkan lebih lanjut oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas di abad skolatik, serta oleh Berrand Russel pada abad moderen.
Cara berfikir ilmiah yaitu logika induktif menggunakan teori korespodensi ini.Teori kebenaran menuru corespondensi ini sudah ada di dalam masyarakat sehingga pendidikan moral bagi anak-anak ialah pemahaman atas pengertian-pengertian moral yang telah merupakan kebenaran itu.Apa yang diajarkan oleh nilai-nilai moral ini harus diartikan sebagai dasar bagi tindakan-tindakan anak di dalam tingkah lakunya.
Artinya anak harus mewujudkan di dalam kenyataan hidup, sesuai dengan nilai-nilai moral itu.Bahkan anak harus mampu mengerti hubungan antara peristiwa-peristiwa di dalam kenyataan dengan nilai-nilai moral itu dan menilai adakah kesesuaian atau tidak sehingga kebenaran berwujud sebagai nilai standard atau asas normatif bagi tingkah laku.Apa yang ada di dalam subyek (ide, kesan) termasuk tingkah laku harus dicocokkan dengan apa yang ada di luar subyek (realita, obyek, nilai-nilai) bila sesuai maka itu benar.
2. Teori Consistency
Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.
Menurut teori consistency untuk menetapkan suatu kebenarna bukanlah didasarkan atas hubungan subyek dengan realitas obyek.Sebab apabila didasarkan atas hubungan subyek (ide, kesannya dan comprehensionnya) dengan obyek, pastilah ada subyektivitasnya. Oleh karena itu pemahaman subyek yang satu tentang sesuatu realitas akan mungkin sekali berbeda dengan apa yang ada di dalam pemahaman subyek lain.
Teori ini dipandang sebagai teori ilmiah yaitu sebagai usaha yang sering dilakukan di dalam penelitian pendidikan khsusunya di dalam bidang pengukuran pendidikan.
Teori konsisten ini tidaklah bertentangan dengan teori korespondensi.Kedua teori ini lebih bersifat melengkapi.Teori konsistensi adalah pendalaman dankelanjutan yang teliti dan teori korespondensi.Teori korespondensi merupakan pernyataan dari arti kebenaran.Sedah teori konsistensi merupakan usaha pengujian (test) atas arti kebenaran tadi.
Teori koherensi (the coherence theory of trut) menganggap suatu pernyataan benar bila di dalamnya tidak ada perntentangan, bersifat koheren dan konsisten dengna pernyataan sebelumnya yang telah dianggap benar. Dengan demikian suatu pernyataan dianggap benar, jika pernyataan itu dilaksanakan atas pertimbangan yang konsisten dan pertimbangan lain yang telah diterima kebenarannya.
Rumusan kebenaran adalah turth is a sistematis coherence dan trut is consistency. Jika A = B dan B = C maka A = C
Logika matematik yang deduktif memakai teori kebenaran koherensi ini. Logika ini menjelaskan bahwa kesimpulan akan benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar. Teori ini digunakan oleh aliran metafisikus rasional dan idealis.
Teori ini sudah ada sejak Pra Socrates, kemudian dikembangan oleh Benedictus Spinoza dan George Hegel.Suatu teori dianggapbenar apabila telah dibuktikan (klasifikasi) benar dan tahan uji. Kalau teori ini bertentangan dengan data terbaru yagn benar atau dengan teori lama yang benar, maka teori itu akan gugur atau batal dengan sendirinya.
3. Teori Pragmatisme
Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medoe problem olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan.Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.
Dalam dunia pendidikan, suatu teori akan benar jika ia membuat segala sesutu menjadi lebih jelas dan mampu mengembalikan kontinuitas pengajaran, jika tidak, teori ini salah.
Jika teori itu praktis, mampu memecahkan problem secara tepat barulah teori itu benar.Yang dapat secara efektif memecahkan masalah itulah teori yang benar (kebenaran).
Teori pragmatisme (the pragmatic theory of truth) menganggap suatu pernyataan, teori atau dalil itu memliki kebanran bila memiliki kegunaan dan manfaat bagi kehidupan manusia.
Kaum pragmatis menggunakan kriteria kebenarannya dengan kegunaan (utility) dapat dikerjakan (workobility) dan akibat yagn memuaskan (satisfaktor consequence).Oleh karena itu tidak ada kebenaran yang mutak/ tetap, kebenarannya tergantung pada manfaat dan akibatnya.
Akibat/ hasil yang memuaskan bagi kaum pragmatis adalah :
1. Sesuai dengan keinginan dan tujuan
2. Sesuai dengan teruji dengan suatu eksperimen
3. Ikut membantu dan mendorong perjuangan untuk tetap eksis (ada)
Teori ini merupakan sumbangan paling nyata dari pada filsup Amerika tokohnya adalha Charles S. Pierce (1914-1939) dan diikuti oleh Wiliam James dan John Dewey (1852-1859).
Wiliam James misalnya menekankan bahwa suatu ide itu benar terletak pada konsikuensi, pada hasil tindakan yang dilakukan.Bagi Dewey konsikasi tidaklah terletak di dalam ide itu sendiri, malainkan dalam hubungan ide dengan konsekuensinya setelah dilakukan. Teory Dewey bukanlah mengerti obyek secara langsung (teori korepondensi) atau cara tak langsung melalui kesan-kesan dari pada realita (teori konsistensi). Melainkan mengerti segala sesuai melalui praktek di dalam program solving.
4. Kebenaran Religius
Kebenaran adalah kesan subjek tentang suatu realita, dan perbandingan antara kesan dengan realita objek.Jika keduanya ada persesuaian, persamaan maka itu benar.
Kebenaran tak cukup hanya diukur dnenga rasion dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.
Nilai kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan itu adalah objektif namun bersifat superrasional dan superindividual. Bahkan bagi kaum religius kebenarn aillahi ini adalah kebenarna tertinggi, dimnaa semua kebanaran (kebenaran inderan, kebenaran ilmiah, kebenaran filosofis) taraf dan nilainya berada di bawah kebanaran ini :
Agama sebagai teori kebenaran
Ketiga teori kebenaran sebelumnya menggunakan alat, budi,fakta, realitas dan kegunaan sebagai landasannya. Dalam teori kebanran agama digunakan wahyu yang bersumber dari Tuhan.Sebagai makluk pencari kebeanran, manusia dan mencari dan menemukan kebenaran melalui agama.Dengan demikian, sesuatu dianggap benar bila sesuai dan koheren dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.agama dengan kitab suci dan haditsnya dapat memberikan jawaban atas segala persoalan manusia, termasuk kebenaran.
BAB III
KESIMPULAN
Bahwa kebanran itu sangat ditentukan oleh potensi subyek kemudian pula tingkatan validitas.Kebanran ditentukan oleh potensi subyek yang berperanan di dalam penghayatan atas sesuatu itu.
Bahwa kebenaran itu adalah perwujudan dari pemahaman (comprehension) subjek tentang sesuatu terutama yang bersumber dari sesuatu yang diluar subyek itu realita, perisitwa, nilai-nilai (norma dan hukum) yang bersifat umum.
Bahwa kebenaran itu ada yang relatif terbatas, ada pula yang umum.Bahkan ada pula yang mutlak, abadi dan universal. Wujud kebenaran itu ada yang berupa penghayatan lahiriah, jasmaniah, indera, ada yang berupa ide-ide yang merupkan pemahaman potensi subjek (mental,r asio, intelektual).
Bahwa substansi kebenaran adalah di dalam antaraksi kepribadian manusia dengan alam semesta.Tingkat wujud kebenaran ditentukan oleh potensi subjek yang menjangkaunya.
Semua teori kebanrna itu ada dan dipraktekkan manusia di dalam kehidupan nyata.Yang mana masing-masing mempunyai nilai di dalam kehidupan manusia.
BAB IV
DAFTAR BACAAN
Syam, Muhammad Noor. 1988. Filsafat Kependidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila.Surabaya: Usaha Nasional
Bertens, K. 1976. Ringkasan Sejarah Filsafat. Jakarta: Yayasan Krisius
Sumantri Surya. 1994. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan


CONTOH PRPOSAL KEGIATAN PELANTIKAN ANGGOTA BARU PMR

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

    1. Sebagai salah satu wadah pembangunan generasi muda dan satu – satunya badan penyelenggaraan pendidikan kepalang merahan di Indonesia maka keorganisasian kepalang merahan mengembang tugas pokok. Untuk menumbuh kembangkan cikal bakal Bangsa agar menjadi warga Negara yang baik, bertanggung jawab, dan mmpu mengisi kemerdekaan dengan baik
    2. Pendidiakan Kepalang Merahan yang di selenggarakan oleh gerakan PMI ini bukan hanya bersifat intelektualitas. Tapi yang lebih mendasar yaitu pendidikan budi pekerti / akhlak yang senuanya itu, mendukung dan menunjang ke  arah intelektualitas dan sebagainya.
    3. Mengingat tugas pokok tersebut Palang Merah Rekaja SMK 4 Pandeglang, Sebagai wahan apendidikan yang lansung menagadakan proses pembinaan peserta didik. Perlu di persiapkan di kelola dan sekaligus menguji sejauh mana sember daya cikal bakal bangsa tersebut.
    4. Selain hal terdebut di atas meregenerasi anggota PMR AMK 4 Pandeglang agar dapat terus mengembangkan eksistensinya di sekolah ini, Sekaligus menjalankan program kerja pengurus perdsa thun 2011 – 2012.

B. Maksud dan Tujuan
  1. Memberikan wadah Pendidiakn guna mengembangkan kegiatan – kegiatan yang nyata. Produktif yang berguna bagi dirinya sendiri, Masyarakat dan Negara.
  2. Mensyukuri rasa cinta serta bangga akan daerah. Dan mensyukuri serta memberikan dukungan terhadap program kerja Organisasi.
  3. Meningkatkan kematangan dan memantapkan mental, fisik, jiwa, keemimpinan para acalon anggota.
  4. Memperoleh tambahan pengetahuan, Pengalaman, keterampilan, dan mempererat tali persaudaraan.
  5. Melaksanakan Program kerja PMR SMK 4 Pandeglang Periode 2011 – 2012.
  6. Melaksanakan seleksi anggota PMR SMK 4 Pandeglang

D. Tema Kegiatan :
Membentuk aktifis Palang Merah yang berdaya saing tinggi.

C. Nama Kegiatan
Pelantikan angota 1 PMR SMK N 4 Pandeglang tahun 2012.

E. Waktu dan  Pelaksanaan
Hari / tanggal  : Sabtu – Minggu, 21 – 22 April 2012.
Tempat            : Kampus SMKN 4 Pandeglang
  Wisata Alam
Waktu             : Pukul 16.00 s-d Selesai



F. Jenis kegiatan
Kediatan ini berjeniskan kegiatan outdoor berupa longmarch, presentasi, sekaligus perpisahan anggota PMR Klas 3

G. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan ini merupakan calon anggota PMR SMKN 4 Pandeglang Klas 1

H. Susunan Panitia (Terlampir)
I. Rancangan anggaran dana (Terlampir)

J. Sember dana
  1. Pendaftaran peserta
  2. Iuran panitia
  3. Dana Sekolah

PENUTUP


Demikian Proposal ini Kami ajukan sebagai bahan pertimbangan demi terlaksana dan suksesnya kegiatan tersebut sebagai langkah awal menuju masyarakat yang aktrif, kritis, peduli, berimajinasi politik dan efektif berpotense serta berprestasi
Atas perhatiannya, dukungan, bantuan san kerja samanya, kami sampakan terimakasih.

Salam Sehat.!
Pandeglang, 02 April 2012
Ketua Pelaksana


Irwansah
Sekretaris


Aam Aminah
                                                  
Pembina PMR SMK 4 Pandeglang


Eva hardiyanti
Ketua Umum PMR


Meli Anita
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 4 Pandeglang
                                                                                   



Arkani S.Pt M.Si
NIP : 19660420 198901 1 005
                                                  


Susunan Panitia Kegiatan Pelantikan Anggota I PMR SMKN 4 Pandeglang
Tahun 2012

Kepala Sekolah           : Arkani S.Pt M. Si
Wakasek Kesiswaan   : Fauzi Y Rahman ST
Pembina PMR             : Eva Hardiyanti
Ketua Umum              : Meli Aniata
Ketua Pelaksana          : Irwansah
Sekretaris                    : Aam Aminah
Bendahara                   : Anita Rahmah




Bidang – Bidang :

Konsumsi        : - Sumarni
                          -Yati Oktapia
                          -Laela agustina
Lapangan        : - Jamiludin
                          - Dina
Keamanan       : - Ajat Suderajat
                          - Irwansah
P3K                 : - niswatulkhairiyah
                          - Nani 
Peralatan         : - Asep maman
                          - Anita Rahmah
                          - Dedeh
Acara               : - Eki L
                          - Icha















Rancangan Anggaran Dana




Nama barang /jasa
Banyaknya
Harga Rp
jumlah
A
Pemasukan
·       Pendaftaran            peserta+iuran peserta
  • Iuran panitia

20

         15

Rp.35.000

Rp.15.000

Rp.700.000

Rp.225.000+
Rp.925.000,-

B
Pengeluaran
  • Asministrasi
  • Surat-surat
  • Pembelian ATK
  • Bendera PMI


35



Rp.22.500


Rp.22.500
Rp.15.000
Rp.50.000+
Rp.87.500,-
C
Konsumsi
  • Makan panitia
  • Makan peserta
  • Makan pembina
  • Aqua

15
20
1
3

Rp.3 x 7000
Rp.3 x 7000
Rp.3 x 7000
Rp.15.000

Rp.315.000
Rp.420.000
Rp.21.000
Rp.45.000+
Rp.801.000,-
D
Akomodasi
  • Tiket masuk
  • Transportasi
  • Sewa mobil
  • Piagam penghargaan
  • Obat-obatan

36

1
7



Rp.3000

Rp.250.000
Rp.3000

Rp.108.000

Rp.250.000
Rp.21.000
Rp.15.000+
Rp.394.000,-

Jumlah Pengeluaran


Total

Rp.1.282.500,-

REKAPITULASI PENGELUARAN :
  • Pemasukan                : Rp.925.000,-
  • Pengeluaran               : Rp.1.282.500,- (-)
Kekurangan Dana    : Rp. 357.500,-

Bendahara


Anita rahmah




Jadwal Kegiatan



NO
Hari
Tanggal
Pukul
Nama Kegiatan
Ket
1
Sabtu
16.00
Kumpul di Sekolah
Semua Peserta

21-04-2012
16.00 – 16.15
Persiapan Upacara Pembukaan
Semua Peserta
16.15 – 17.00
Upacara
Semua Peserta
17.00 – 18.20
ISOMA
Semua Peserta
18.20 – 18.45
Kultum
Semua Peserta
18.45 – 19.45
Shalat Isa
Semua Peserta
19.45 – 22.00
Pensi dan Bercakap – cakap Bareng Kelas 3
Semua Peserta
22.00 – 04.00
Tidur
Semua Peserta
2
Minggu
04.00 – 05.00
Shalat Subuh
Semua Peserta

22-04-2012
05.00 – 07.00
Lari Pagi
 Semua peserta
05.00 – 07.40
Makan
Semua Peserta
07.40 – 08.00
Persiapan Menjelajah
Semua Peserta
08.00 – 08. 15
Penberangkatan
Semua Peserta
08.15 – 14.00
Menjelajah
Semua Peserta
14.00 – 16.00
Outdoor
Semua Peserta
16.00
Pulang
 Semua Peserta























Folded Corner: PROPOSAL
PELANTIKAN ANGGOTA I PMR TAHUN 2012





 



Komunitas Insan Sehat
SMK NEGERI 4 PANDEGLANG
2012