Jumat, 25 Agustus 2017

BUKU ANTOLOGI PUISI - MAZHAB RINDU 45 PENYAIR NUSANTARA




DAFTAR PENYAIR BUKU ANTOLOGI PUISI RINDU 2017
(MAZHAB RINDU 45 PENYAIR NUSANTARA)

AAN HIDAYAT
Rindu Yang Tak Mungkin
Sepasang Mata Sayu
Untukmu Juwita
Secangkir Kopi
Selamat Siang Anita

ALI SATRI EFENDI
Dalam Rindu Aku Menjelma Debu
Hari Yang Besar
Tanah Rindu
Sehelai Rambut Di Pundak Kananku
Bandara
Kita Dan Kota Larut Malam
Bioma Kenangan

ALIF ILAHI
Anugerah
Lanjutan Rindu
Menunggu
Dua Cangkir
Berkotak-Kotak

ALOETH PATHI
Syair Penjaga
Merindu Alam Desaku
Pertemuan
Dendang Lautan Nusantara
Rinduku Di Balik Bukit

ANNA MARYANA
Senja Luka
Lelakiku
Celoteh Rindu
Amsal Rindu

ARIEF RAHMAN HERIANSYAH
Indonesiaku Dalam Nyanyian Rindu
Mengukir Rindu Tuhan
Izinkan Aku Menuai Rindu
Dalam Titik Itu Ada Rindu-Mu
Sajak Paara Aktivis

ARIS RAHMAN YUSUF
Hujan Malam Ini
Seperti Musim
Kampung Halaman
Jejak Masa Kecil
Secangkir Kopi

ASPIHAN N. HIDIN
Rinduku Padamu
Mengitari Pesanmu
Melupakan Hari
Gelombang Sunyi

ATIN LELYA SUKOWATI
Sebab Rindu
Menunggu
Menunggu II
Mencatat Tanpa Pola
Dhuha

A'YAT KHALILI
Fragmentasi Rindu
Sebatang Rokok Penyir
Infeksi Sunyi
Jalan Ke Rumah Dewi
Embun

BADAR ADILUHUNG
Menuju Lukisan Pertama
Menuju Lukisan Kedua
Menuju Lukisan Ketiga
Menuju Lukisan Keempat
Menuju Lukisan Kelima

BURHANDUIN JOE
Hujan Di Celah Batu
Kopi Dingin
Kupintal Senyumu
Kusimpan Rinduku
Purnama Di Atas Bengawan

DEDI WAHYUDI
Aku Rindu
Rindu Hujan
Rindu Memancing
Rindu Nasyid
Rindu Terdalam

EDI SANTOSA
Pertemuan Denganmu
Sepenggal Perjalanan
Merinduku
Pulang
Hujan Rindu
Masih Disini

GAMPANG PRAWOTO
Buih
Cangkir Kehidupan
Ibu
Seperti Api
Bulatnya Bulan
Lentera Cinta

HARLAN SADIKIN
Huruf Ba
Sepotong Kisah
Bertemu Hujan
Berteman Kopi
Jangkar Rindu
Sketsa Ayah
Sisa Sobekan
Jantung Kota
Raksasa
Jeda Waktu

HAYYUL MB
Mengenang Leluhur
Bekas Ciuman Di Belakang Pintu
Kisah Pelayar
Merindukanmu, May
Dialog Kutukan Nenek

HASMIDI
Kita Dan Seperangkat Pertemuan
Yang Membawa Subuh Saat Pagi Buta
Kota Ingatan
Lempar Sepatu Saja Mungkin Aku Akan Ingat, Ibu
Paspor Untuk Ibu

HB. ARAFAT
Rindu
Rindu Murid Pada Guru
Perihal Rindu
Bengawan Rindu
Kepada Hati Rayati

IBERAHIM
Bahasa Ayah
Nostalgia Embun
Merindukanmu
Potret Kembara Hujan
Gadis Fatamorgana

IQBAL NASPA
Secangkir Kopi Dan Harapan
Kamu
Kau Bukan Mereka
Hatiku Adalah Tempat Bermain Paling Sunyi
Mengenang Kenangan

JEN KELANA
Rinexit: Selamat Tinggal Rindu
Rinexit: Malam Murung
Rinexit: Malam Pualam
Sajak Tanpa Jejak
Melangut Duka

KA
Bukan Syair Rindu
Pukul Tujuh Sore Hari
Dear Kamu
Tak Ada Lagi
Wa Alaikum Salam

KOEZ ARAIHAN
Bayangan Lenyap
Cemburu
Di Depan Pintumu
Dirimu Dalam Kenangku
Hujan Di Stasiun Tugu
Hujan Itu Adalah Rindu-rindu Yang Jatuh
Jejak
Kenangan Seraut Wajah
Kenangan
Kita

KRISTOPEL BILI
Kerinduanku
Engaku Yang Telah Menemukanku Kembali
Shabat Sebotol
Entah Mengapa
De’ Javu

MUHAMMAD LEFAND
Kutitip Sungguh Senyumu
Kutitip Senyum
Menebus
Semakin
Menunggu
Malam
Pagi
Lama
Mata
Hati
Denyut
Dingin

MUHAMMAD SARJULI
Wajah Itu
Capung Kecil
Kamu Yang Cantik Dan Manja
Jalan Keledai
Suara Patung Pahat

MULYADI RAZAK
Malamku
Praharaku
Oubadeku
Kerumunan Dahaga
Mimpi Yang Terhalang


NAYLU SARAH
Kesetiaan Rindu
Jejak-jejak Rindu
Kitab Kerinduan
Kegilaan Rindu
Kehilangan

NILA HAPSARI
Utang Rindu
In Memoriam
Tangan Yang Kesepian
Rinduku Dalam Doa
Tamu Istimewa

NILA MUNASARI
Semesta Rindu
Hutang
Matematika Rindu
Perdebatan Rindu
Ziarah Kerinduan

NASTAIN ACHMAD
Di Bukit Rindu
Itu
Rindu Sang Kiyai
Jangan Kau Adukan Diam
Kutitipkan Rindu

Q ALSUNGKAWA
Ia Judulnya
Catatan Sebaris Gerimis
Embun-embun Puisi
Tarian Sepasang Senja
Kutitipkan Punggung Pada Tiang

RATIH PURNAMA SARI
Air Mata Rindu di Usia Senja
Cerita Yang Hilang
Hujan ataukah Rindu
Kau
Ia Menelpon Tak Lama

RIDUAN HAMSYAH
Ia Menelpon Tak Lama
Tentang Diri Kita Siang Ini
Rindu Ayah
Catatan Rindu (1)
Catatan Rindu (2)

ROYMON REMOSOL
Di Jembatan Merah Putih
Di Jembatan Rumpyang
Tawuran
Sebutlah Laut Adalah Rindu
Rindu Dan Serumpun Bambu
Seorang Istri Kepada Suami

R. TIA
Jalan Pulang
Menunggu Sunyi
Melepas Hujan
Sebuah Pagi Yang Tak Kembali
Menulis Pagi

SINGGIH KURNIAWAN
Kertas Sobek
Senyum Di Balik Jendela
Syair Kerinduan
Payung Biru
Rindu Tersudut Jarak

SURAHMAN ARIF
Memitu
Surak
Pemilik Daun Jati
Barangkali Rindu

SYARIF HIDAYATULLAH
Kitab Rindu Yang Di Peram Selama Dua Musim
Kuucapkan Salam Di Sebuah Rindu
Dingin Hujan Yang Menggigilkan Rindu
Tanah Rantau Pada Sekeping Rindu
Sesayat Doa Dipelabuhan Rindu

TIAS WULANSARI
Gumparan Syahdu Rindu
Mengeja Hutang Rindu
Berguru Pada Rindu
Menunggu
Sudahi Sikap Mu

WAHYU WIBOWO
Kehilangan Masa
Setia
Menjumpa Bahagia
Sepuluhtahun Berselang
Dari Semenanjung

WINDU SETYANINGSIH
Ada Rindu Membelukar Di Sini
Ada Rindu Di Dinding Bambu
Sepasang Sepatu
Solitude Senja Di Ruang Kerja
Sepucuk Rindu Buat Malammu, Rey

ZHAM SASTERA
Malam Merindu
Titik Rindu
Tentang Dia
Wajahmu
Aku Menyebutnya Mawar

ZHEE LALUNE
Malam Biru
Rindu Yang Terkasih
Tanjung Gading
Menapak Tilas
Pria Tua

Minggu, 06 Agustus 2017

PENYAIR ZHAM SASTERA

Tentang Penyair

Zham Sastera, pria kelahiran Pandeglang-Banten 08 Januari. Adalah alumni S1 Fakultas Teologi Islam & Filsafat, Jurusan Studi Agama-agama, Zham kini aktif bergelut di dunia kepenulisan terlebih fokus di dunia Sastra, diantaranya yaitu Pegiat Sastra di Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat, Lentera Sastera (LENSA), Keluarga Pencinta Sastra (KPS) Pandeglang, Komunitas Sastra Gunung Karang (KSKG) Pandeglang, hinga ia banyak mengikuti kegiatan-kegiatan sastra di Tanah Air. Karya-karyanya berupa puisi, cerpen dan esai banyak dipublikasikan di meda lokal dan nasional. Dari SMP Zham yang memang punya banyak sekali hobi diantaranya mulai dari melukis, memasak, memancing, menyanyi, membuat lirik dan cipta lagu, bermain serta koleksi semua alat musik, koleksi lagu-lagu dangdut mulai dari tahun 70-an, sampai sekarang, tak lepas dengan hobi yang paling di gandrunginya yaitu di dunia tulis menulis.

Beberapa buku kumpulan puisi tunggalnya yang di terbitkan diantaranya yaitu: Coretan Wajah Kehidupan (Penerbit Asrifa 2015), 99 Semiotika Kehidupan (Penerbit Asrifa 2015), Romantisme Tuhan (Penerbit Asrifa 2016), Jejak Kembara Cita (Pena House 2016), dan Senandung Rasa (Penerbit Harasi 2017). Buku-bukunya karya bersama Penyair Se-Nusantara sudah lebih terkumpul puluhan judul buku di terbitkan baik penerbit indie maupun mayor.

Karya-karyanya antologi bersama yang di bukukan diantaranya yaitu: Tera Kota (LILIPUT 2014), Sepotong Roti (Azkia Publishing 2014), Belajar Pada Semut Jilid II (KaKaye Publishing 2015), Semangat Meraih Impian (Penerbit Inrilista 2015), Candrasengkala Cinta (Penerbit Inrilista 2015), Mazhab Puisi (Vio Publisher 2015), Aksara Untuk Indonesia (RD Publishing 2015), The Most Impressive (Nunu Publisher 2015), Semangat Kemerdekaan (Penerbit Hanami 2015), Kilau Jamrud Khatulistiwa (FAM Publishing 2015), Rekam Jejak Pejuang Bangsa (Pena House 2015), Infinity (Vira Media 2015), Sendiri Berdekap Sepi (Stepa Pustaka 2016), Surat Untuk Kawanan Berdasi (Penerbit Harasi 2016), Untukmu Satu Nama (Kaifa Publishing 2016), Secangkir Sajak Surgawi (Bebook Publisher 2016), Melawan Jarak (Penerbit Hanami 2016),  Danau Yang Terkubur (Stepka Pustaka 2016), Aku Terpenjara (Penerbit Vector 2016), Ketagihan 78 Candu (Vendha Media 2016), Baper (BeBook Publisher 2016), Menenggak Rindu (Sabana Pustaka 2016), Sekaleng Bir dan Segelas Air Mata (Sabana Pustaka 2016), Rumah Abadi (Tidar Media 2016), Penyakit (Rumah Kita 2016), Senyumanmu (Hikari Publisher 2016), Arus Puisi Sungai (Tuas Media 2016), Membagi Kenangan (Nerin Media 2016), Puisi Peduli Hutan (Tuas Media 2016), Memeluk Sepi (Penerbit Nerin Media), Maaf Tuhan Tak Sibuk (CV Kekata Group 2016), Ije Jela (Tifa Nusantara 2016), 101 Pesona Puisi (Penerbit Harasi 2017), Kado Terindah Untukmu (Jejak Publisher 2017)  dll.
Berkat pengabdian dan dedikasinya pada seni khusunya karya puisi, Zham sudah mendapatkan berbagai kejuaraan juga penghargaan yang pernah di raih diantaranya yaitu:
1.      Juara I Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Candrasengkala Cinta Penerbit Inrilista 2015 dengan judul naskah “Candrasengkala Kala Senja”.
2.      Juara I Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Mazhab Puisi Penerbit Vio Publisher 2015 dengan judul naskah “Inilah Wajah Puisi”.
3.      Juara I Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Inspirasi Cinta Penerbit Nerin Media 2015 dengan judul naskah “Cinta-Nya”.
4.      Juara II Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Jejak Rekam Pejuang Bangsa Penerbit Pena House 2015 dengan judul naskah “Berkat Jasa Mereka”.
5.      Juara I Lomba Baca dan Cipta Puisi tingkat Nasional pada acara Milad Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.
6.      Deklamator terbaik Deklamasi E-Sastera Malaysa & Lentera Internasional Tahun 2016.
7.      Penyair terpilih pada acara temu Sastrawan dan buku Ije Jela Tifa Nusantara 3 Se-Nusantara, Marabahan, Kalimantan Selatan Tahun 2016.
8.      Penerima anugerah Student Achivement Award (SAA) atas tiga karya buku puisinya, yaitu: Coretan Wajah Kehidupan, 99 Semiotika Kehidupan dan Romantimse Tuhan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2016.
Kritik dan sarannya penulis bisa di hubungi lewat:
Facebook                     : Zham Sastera / Zham Al Muzzammil
Sms/Wa                       : 085288683853
Twitter/Instagram       : @Zhamsastera73 / @Zhamsastera73
Email                           : zhamsastera@yahoo.com


Sabtu, 05 Agustus 2017

45 PENYAIR NUSANTARA LOLOS SELEKSI BUKU ANTOLOGI PUISI "MAZHAB RINDU" KELUARGA PENCINTA SASTRA (KPS) PANDEGLANG-BANTEN



DAFTAR PENYAIR BUKU ANTOLOGI PUISI RINDU 2017
(MAZHAB RINDU 45 PENYAIR NUSANTARA)

AAN HIDAYAT
Rindu Yang Tak Mungkin
Sepasang Mata Sayu
Untukmu Juwita
Secangkir Kopi
Selamat Siang Anita

ALI SATRI EFENDI
Dalam Rindu Aku Menjelma Debu
Hari Yang Besar
Tanah Rindu
Sehelai Rambut Di Pundak Kananku
Bandara
Kita Dan Kota Larut Malam
Bioma Kenangan

ALIF ILAHI
Anugerah
Lanjutan Rindu
Menunggu
Dua Cangkir
Berkotak-Kotak

ALOETH PATHI
Syair Penjaga
Merindu Alam Desaku
Pertemuan
Dendang Lautan Nusantara
Rinduku Di Balik Bukit

ANNA MARYANA
Senja Luka
Lelakiku
Celoteh Rindu
Amsal Rindu

ARIEF RAHMAN HERIANSYAH
Indonesiaku Dalam Nyanyian Rindu
Mengukir Rindu Tuhan
Izinkan Aku Menuai Rindu
Dalam Titik Itu Ada Rindu-Mu
Sajak Paara Aktivis

ARIS RAHMAN YUSUF
Hujan Malam Ini
Seperti Musim
Kampung Halaman
Jejak Masa Kecil
Secangkir Kopi

ASPIHAN N. HIDIN
Rinduku Padamu
Mengitari Pesanmu
Melupakan Hari
Gelombang Sunyi

ATIN LELYA SUKOWATI
Sebab Rindu
Menunggu
Menunggu II
Mencatat Tanpa Pola
Dhuha

A'YAT KHALILI
Fragmentasi Rindu
Sebatang Rokok Penyir
Infeksi Sunyi
Jalan Ke Rumah Dewi
Embun

BADAR ADILUHUNG
Menuju Lukisan Pertama
Menuju Lukisan Kedua
Menuju Lukisan Ketiga
Menuju Lukisan Keempat
Menuju Lukisan Kelima

BURHANDUIN JOE
Hujan Di Celah Batu
Kopi Dingin
Kupintal Senyumu
Kusimpan Rinduku
Purnama Di Atas Bengawan

DEDI WAHYUDI
Aku Rindu
Rindu Hujan
Rindu Memancing
Rindu Nasyid
Rindu Terdalam

EDI SANTOSA
Pertemuan Denganmu
Sepenggal Perjalanan
Merinduku
Pulang
Hujan Rindu
Masih Disini

GAMPANG PRAWOTO
Buih
Cangkir Kehidupan
Ibu
Seperti Api
Bulatnya Bulan
Lentera Cinta

HARLAN SADIKIN
Huruf Ba
Sepotong Kisah
Bertemu Hujan
Berteman Kopi
Jangkar Rindu
Sketsa Ayah
Sisa Sobekan
Jantung Kota
Raksasa
Jeda Waktu

HAYYUL MB
Mengenang Leluhur
Bekas Ciuman Di Belakang Pintu
Kisah Pelayar
Merindukanmu, May
Dialog Kutukan Nenek

HASMIDI
Kita Dan Seperangkat Pertemuan
Yang Membawa Subuh Saat Pagi Buta
Kota Ingatan
Lempar Sepatu Saja Mungkin Aku Akan Ingat, Ibu
Paspor Untuk Ibu

HB. ARAFAT
Rindu
Rindu Murid Pada Guru
Perihal Rindu
Bengawan Rindu
Kepada Hati Rayati

IBERAHIM
Bahasa Ayah
Nostalgia Embun
Merindukanmu
Potret Kembara Hujan
Gadis Fatamorgana

IQBAL NASPA
Secangkir Kopi Dan Harapan
Kamu
Kau Bukan Mereka
Hatiku Adalah Tempat Bermain Paling Sunyi
Mengenang Kenangan

JEN KELANA
Rinexit: Selamat Tinggal Rindu
Rinexit: Malam Murung
Rinexit: Malam Pualam
Sajak Tanpa Jejak
Melangut Duka

KA
Bukan Syair Rindu
Pukul Tujuh Sore Hari
Dear Kamu
Tak Ada Lagi
Wa Alaikum Salam

KOEZ ARAIHAN
Bayangan Lenyap
Cemburu
Di Depan Pintumu
Dirimu Dalam Kenangku
Hujan Di Stasiun Tugu
Hujan Itu Adalah Rindu-rindu Yang Jatuh
Jejak
Kenangan Seraut Wajah
Kenangan
Kita

KRISTOPEL BILI
Kerinduanku
Engaku Yang Telah Menemukanku Kembali
Shabat Sebotol
Entah Mengapa
De’ Javu

MUHAMMAD LEFAND
Kutitip Sungguh Senyumu
Kutitip Senyum
Menebus
Semakin
Menunggu
Malam
Pagi
Lama
Mata
Hati
Denyut
Dingin

MUHAMMAD SARJULI
Wajah Itu
Capung Kecil
Kamu Yang Cantik Dan Manja
Jalan Keledai
Suara Patung Pahat

MULYADI RAZAK
Malamku
Praharaku
Oubadeku
Kerumunan Dahaga
Mimpi Yang Terhalang


NAYLU SARAH
Kesetiaan Rindu
Jejak-jejak Rindu
Kitab Kerinduan
Kegilaan Rindu
Kehilangan

NILA HAPSARI
Utang Rindu
In Memoriam
Tangan Yang Kesepian
Rinduku Dalam Doa
Tamu Istimewa

NILA MUNASARI
Semesta Rindu
Hutang
Matematika Rindu
Perdebatan Rindu
Ziarah Kerinduan

NASTAIN ACHMAD
Di Bukit Rindu
Itu
Rindu Sang Kiyai
Jangan Kau Adukan Diam
Kutitipkan Rindu

Q ALSUNGKAWA
Ia Judulnya
Catatan Sebaris Gerimis
Embun-embun Puisi
Tarian Sepasang Senja
Kutitipkan Punggung Pada Tiang

RATIH PURNAMA SARI
Air Mata Rindu di Usia Senja
Cerita Yang Hilang
Hujan ataukah Rindu
Kau
Ia Menelpon Tak Lama

RIDUAN HAMSYAH
Ia Menelpon Tak Lama
Tentang Diri Kita Siang Ini
Rindu Ayah
Catatan Rindu (1)
Catatan Rindu (2)

ROYMON REMOSOL
Di Jembatan Merah Putih
Di Jembatan Rumpyang
Tawuran
Sebutlah Laut Adalah Rindu
Rindu Dan Serumpun Bambu
Seorang Istri Kepada Suami

R. TIA
Jalan Pulang
Menunggu Sunyi
Melepas Hujan
Sebuah Pagi Yang Tak Kembali
Menulis Pagi

SINGGIH KURNIAWAN
Kertas Sobek
Senyum Di Balik Jendela
Syair Kerinduan
Payung Biru
Rindu Tersudut Jarak

SURAHMAN ARIF
Memitu
Surak
Pemilik Daun Jati
Barangkali Rindu

SYARIF HIDAYATULLAH
Kitab Rindu Yang Di Peram Selama Dua Musim
Kuucapkan Salam Di Sebuah Rindu
Dingin Hujan Yang Menggigilkan Rindu
Tanah Rantau Pada Sekeping Rindu
Sesayat Doa Dipelabuhan Rindu

TIAS WULANSARI
Gumparan Syahdu Rindu
Mengeja Hutang Rindu
Berguru Pada Rindu
Menunggu
Sudahi Sikap Mu

WAHYU WIBOWO
Kehilangan Masa
Setia
Menjumpa Bahagia
Sepuluhtahun Berselang
Dari Semenanjung

WINDU SETYANINGSIH
Ada Rindu Membelukar Di Sini
Ada Rindu Di Dinding Bambu
Sepasang Sepatu
Solitude Senja Di Ruang Kerja
Sepucuk Rindu Buat Malammu, Rey

ZHAM SASTERA
Malam Merindu
Titik Rindu
Tentang Dia
Wajahmu
Aku Menyebutnya Mawar

ZHEE LALUNE
Malam Biru
Rindu Yang Terkasih
Tanjung Gading
Menapak Tilas
Pria Tua


Kami segenap panitia penyelenggara mengucapkan selamat bagi yang telah lolos kurasi untuk event perdana kami, yaitu Penerbitan Buku Puisi Rindu Penyair Se Nusantara  Keluarga Pencinta Sastra (KPS) Pandeglang-Banten, dan bagi yang tidak lolos kurasi kami juga mengucapkan selamat dan terima kasih atas partisipasi dalam event ini. Semoga ke depannya kita bisa terus menebar benih-benih kebaikan lewat karya-karya yang nyata begitu juga lewat karya seni susastra puisi. Aamiin
Salam Sastra
Salam Budaya

Catatan:

Info lain terkait jadwal terbit dan lainya akan di infokan kembali.
Terima kasih.