Selasa, 01 Desember 2020

PENYAIR ZHAM SASTERA - BANTEN

Zham Sastrera, lahir di Pandeglang, 08 Januari, adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Karya-karyanya berupa puisi, esai, dan artikel yang dipublikasikan di berbagai media masa dan buku kumpulan puisi. Zham merupakan peserta dalam Temu Penyair Tifa Nusantara 3 Marabahan Kalimantan Selatan 2016, Temu Penyair Mitra Praja Utama (MPU) XI Bandung Jawa Barat 2017, Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) X Banten 2017, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival I Tahun 2017 Kalimantan Selatan, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival II Tahun 2018 Kalimantan Selatan, Hari Puisi Indonesia (HPI) Internasional Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Tahun 2018, Silaturahmi Penyair Negeri Tahun 2019 Semarang, Jawa Tengah, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival III Tahun 2019 Kalimantan Selatan.

Zham Sastera lahir di Pandeglang, 08 Januari. Menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Teologi Islam dan Filsafat, Prodi Ilmu Perbandingan Agama, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidaytullah Jakarta. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, dia sudah mengakrabi dunia kesenian, utamanya musik dan sastra, hingga pada saat di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sempat terpilih menjadi ketua umum untuk ekstrakulikuler Seni Musik dan Sastra, dan sempat menjabat sebagai ketua umum Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Ciputat 2018-2020. Kemampuannya di bidang sastra menjadikan dirinya sering diundang untuk tampil baca puisi, menjadi pembcara dalam pelatihan/motivasi menulis di beberapa komunitas dan sekolah di berbagai kota di Nusantara.

Zham yang aktif di beberapa komunitas sastra diantaranya yaitu Pegiat Sastra di Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat, Lentera Sastera (LENSA), Keluarga Pencinta Sastra (KPS) Pandeglang, Komunitas Sastra Gunung Karang (KSKG) Pandeglang dan Sastra Reboan. Beberapa penghargaan juara dalam lomba sastra khusunya puisi dimenangkan diantaranya yaitu:

1.      Juara I Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Candrasengkala Cinta Penerbit Inrilista 2015 dengan judul naskah “Candrasengkala Kala Senja”.

2.      Juara I Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Mazhab Puisi Penerbit Vio Publisher 2015 dengan judul naskah “Inilah Wajah Puisi”.

3.      Juara I Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Inspirasi Cinta Penerbit Nerin Media 2015 dengan judul naskah “Cinta-Nya”.

4.      Juara II Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Jejak Rekam Pejuang Bangsa Penerbit Pena House 2015 dengan judul naskah “Berkat Jasa Mereka”.

5.      Juara I Lomba Baca dan Cipta Puisi tingkat Universitas pada acara Milad Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.

6.      Deklamator terbaik Deklamasi E-Sastera Malaysa & Lentera Internasional Tahun 2016.

7.      Penghargaan Student Achievement Award UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas buku puisi Jejak Kembara Cita, 99 Semiotika Kehidupan, Romantisme Tuhan, Tahun 2016.

8.      Juara I Lomba Cipta Puisi tingkat Nasional Negeri Yang Terkoyak Bencana Penerbit FAM 2018.

Beberapa buku kumpulan puisi tunggalnya diantaranya yaitu: Coretan Wajah Kehidupan (Penerbit Asrifa 2015), 99 Semiotika Kehidupan (Penerbit Asrifa 2015), Romantisme Tuhan (Penerbit Asrifa 2016), Jejak Kembara Cita (Pena House 2016), dan Senandung Rasa (Penerbit Harasi 2017). Kesendirian Camar (Penerbit Pustaka Senja 2020), Buku-bukunya karya bersama Penyair Se-Nusantara sudah lebih terkumpul ratusan judul buku di terbitkan baik penerbit indie maupun mayor.

Karya-karyanya antologi bersama yang di bukukan diantaranya yaitu: Tera Kota (LILIPUT 2014), Sepotong Roti (Azkia Publishing 2014), Belajar Pada Semut Jilid II (KaKaye Publishing 2015), Semangat Meraih Impian (Penerbit Inrilista 2015), Candrasengkala Cinta (Penerbit Inrilista 2015), Mazhab Puisi (Vio Publisher 2015), Cinta Suci (CG Publisher 2015), Manuskrip 70 Tahun Indonesia Merdeka (Vio Publisher 2015), Ramadhan Idul Fitri (Rumah Kita 2015), Aksara Untuk Indonesia (RD Publishing 2015), The Most Impressive (Nunu Publisher 2015), Semangat Kemerdekaan (Penerbit Hanami 2015), Kilau Jamrud Khatulistiwa (FAM Publishing 2015), Rekam Jejak Pejuang Bangsa (Pena House 2015), Infinity (Vira Media 2015), Tujuh Puluh Untuk Indonesia (Dhirathree Publisher 2015), Pengibar 45 (IDM Publishing 2015), Turunnya Nawangwulan (Oase Pustaka 2016), Hujan (East Mediantara 2016), Dibawah Pohon Willow (Penerbit Genom 2016), Sendiri Berdekap Sepi (Stepa Pustaka 2016), Surat Untuk Kawanan Berdasi (Penerbit Harasi 2016), Untukmu Satu Nama (Kaifa Publishing 2016), Inspirasi Cinta (Nerin Media 2016), Love In The Silent (Penerbit Uwais 2016), Rindu Muhammad SAW (IDM Publishing 2016), Secangkir Sajak Surgawi (Bebook Publisher 2016), Melawan Jarak (Penerbit Hanami 2016),  Danau Yang Terkubur (Stepka Pustaka 2016), Aku Terpenjara (Penerbit Vector 2016), Ketagihan 78 Candu (Vendha Media 2016), Baper (BeBook Publisher 2016), Menenggak Rindu (Sabana Pustaka 2016), Sekaleng Bir dan Segelas Air Mata (Sabana Pustaka 2016), Rumah Abadi (Tidar Media 2016), Penyakit (Rumah Kita 2016), Senyumanmu (Hikari Publisher 2016), Arus Puisi Sungai (Tuas Media 2016), Membagi Kenangan (Nerin Media 2016), Puisi Peduli Hutan (Tuas Media 2016), Memeluk Sepi (Nerin Media), Maaf Tuhan Tak Sibuk (CV Kekata Group 2016), 101 Pesona Puisi (Penerbit Harasi 2017), Kado Terindah Untukmu (Jejak Publisher 2017), Negeri Yang Terkoyak Bencana (Penerbit FAM 2018)  Negeri Bahari (Penerbit KKK 2018), Negeri Laut (Penerbit KKK 2019), Riwayat Langit (Penerbit FAM 2019), Rantau (Penerbit KKK 2020) dll.

Kritik dan sarannya penulis bisa di hubungi lewat:

Facebook                     : Zham Sastera / Zham Al Muzzammil

Sms/Wa                       : 085288683853

Twitter/Instagram       : @Zhamsastera73 / @zham_sastera73

Email                           : zhamsastera@yahoo.com

Kamis, 23 Januari 2020

ZHAM SASTERA


Zham Sastrera, lahir di Pandeglang, 08 Januari, adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Karya-karyanya berupa puisi, esai, dan artikel yang dipublikasikan di berbagai media masa dan buku kumpulan puisi. Zham merupakan peserta dalam Temu Penyair Tifa Nusantara 3 Marabahan Kalimantan Selatan 2016, Temu Penyair Mitra Praja Utama (MPU) XI Bandung Jawa Barat 2017, Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) X Banten 2017, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival I Tahun 2017 Kalimantan Selatan, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival II Tahun 2018 Kalimantan Selatan, Hari Puisi Indonesia (HPI) Internasional Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Tahun 2018, Silaturahmi Penyair Negeri Tahun 2019 Semarang, Jawa Tengah, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival III Tahun 2019 Kalimantan Selatan.

Zham Sastera lahir di Pandeglang, 08 Januari. Menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Teologi Islam dan Filsafat, Prodi Ilmu Perbandingan Agama, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidaytullah Jakarta. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, dia sudah mengakrabi dunia kesenian, utamanya musik dan sastra, hingga pada saat di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sempat terpilih menjadi ketua umum untuk ekstrakulikuler Seni Musik dan Sastra, dan sempat menjabat sebagai ketua umum Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Ciputat 2018-2020. Kemampuannya di bidang sastra menjadikan dirinya sering diundang untuk tampil baca puisi, menjadi pembcara dalam pelatihan/motivasi menulis di beberapa komunitas dan sekolah di berbagai kota di Nusantara.

Zham yang aktif di beberapa komunitas sastra diantaranya yaitu Pegiat Sastra di Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat, Lentera Sastera (LENSA), Keluarga Pencinta Sastra (KPS) Pandeglang, Komunitas Sastra Gunung Karang (KSKG) Pandeglang dan Sastra Reboan. Beberapa penghargaan juara dalam lomba sastra khusunya puisi dimenangkan diantaranya yaitu:
1.      Juara I Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Candrasengkala Cinta Penerbit Inrilista 2015 dengan judul naskah “Candrasengkala Kala Senja”.
2.      Juara I Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Mazhab Puisi Penerbit Vio Publisher 2015 dengan judul naskah “Inilah Wajah Puisi”.
3.      Juara I Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Inspirasi Cinta Penerbit Nerin Media 2015 dengan judul naskah “Cinta-Nya”.
4.      Juara II Lomba Cipta Puisi Nasional pada buku Jejak Rekam Pejuang Bangsa Penerbit Pena House 2015 dengan judul naskah “Berkat Jasa Mereka”.
5.      Juara I Lomba Baca dan Cipta Puisi tingkat Universitas pada acara Milad Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.
6.      Deklamator terbaik Deklamasi E-Sastera Malaysa & Lentera Internasional Tahun 2016.
7.      Juara I Lomba Cipta Puisi tingkat Nasional Negeri Yang Terkoyak Bencana Penerbit FAM 2018.
Beberapa buku kumpulan puisi tunggalnya diantaranya yaitu: Coretan Wajah Kehidupan (Penerbit Asrifa 2015), 99 Semiotika Kehidupan (Penerbit Asrifa 2015), Romantisme Tuhan (Penerbit Asrifa 2016), Jejak Kembara Cita (Pena House 2016), dan Senandung Rasa (Penerbit Harasi 2017). Buku-bukunya karya bersama Penyair Se-Nusantara sudah lebih terkumpul ratusan judul buku di terbitkan baik penerbit indie maupun mayor.

Karya-karyanya antologi bersama yang di bukukan diantaranya yaitu: Tera Kota (LILIPUT 2014), Sepotong Roti (Azkia Publishing 2014), Belajar Pada Semut Jilid II (KaKaye Publishing 2015), Semangat Meraih Impian (Penerbit Inrilista 2015), Candrasengkala Cinta (Penerbit Inrilista 2015), Mazhab Puisi (Vio Publisher 2015), Cinta Suci (CG Publisher 2015), Manuskrip 70 Tahun Indonesia Merdeka (Vio Publisher 2015), Ramadhan Idul Fitri (Rumah Kita 2015), Aksara Untuk Indonesia (RD Publishing 2015), The Most Impressive (Nunu Publisher 2015), Semangat Kemerdekaan (Penerbit Hanami 2015), Kilau Jamrud Khatulistiwa (FAM Publishing 2015), Rekam Jejak Pejuang Bangsa (Pena House 2015), Infinity (Vira Media 2015), Tujuh Puluh Untuk Indonesia (Dhirathree Publisher 2015), Pengibar 45 (IDM Publishing 2015), Turunnya Nawangwulan (Oase Pustaka 2016), Hujan (East Mediantara 2016), Dibawah Pohon Willow (Penerbit Genom 2016), Sendiri Berdekap Sepi (Stepa Pustaka 2016), Surat Untuk Kawanan Berdasi (Penerbit Harasi 2016), Untukmu Satu Nama (Kaifa Publishing 2016), Inspirasi Cinta (Nerin Media 2016), Love In The Silent (Penerbit Uwais 2016), Rindu Muhammad SAW (IDM Publishing 2016), Secangkir Sajak Surgawi (Bebook Publisher 2016), Melawan Jarak (Penerbit Hanami 2016),  Danau Yang Terkubur (Stepka Pustaka 2016), Aku Terpenjara (Penerbit Vector 2016), Ketagihan 78 Candu (Vendha Media 2016), Baper (BeBook Publisher 2016), Menenggak Rindu (Sabana Pustaka 2016), Sekaleng Bir dan Segelas Air Mata (Sabana Pustaka 2016), Rumah Abadi (Tidar Media 2016), Penyakit (Rumah Kita 2016), Senyumanmu (Hikari Publisher 2016), Arus Puisi Sungai (Tuas Media 2016), Membagi Kenangan (Nerin Media 2016), Puisi Peduli Hutan (Tuas Media 2016), Memeluk Sepi (Nerin Media), Maaf Tuhan Tak Sibuk (CV Kekata Group 2016), 101 Pesona Puisi (Penerbit Harasi 2017), Kado Terindah Untukmu (Jejak Publisher 2017), Negeri Yang Terkoyak Bencana (Penerbit FAM 2018)  Negeri Bahari (Penerbit KKK 2018), Negeri Laut (Penerbit KKK 2019), Riwayat Langit (Penerbit FAM 2019) dll.

Kritik dan sarannya penulis bisa di hubungi lewat:
Facebook                     : Zham Sastera / Zham Al Muzzammil
Sms/Wa                       : 085288683853
Twitter/Instagram       : @Zhamsastera73 / @zham_sastera73
Email                           : zhamsastera@yahoo.com

Rabu, 15 Agustus 2018

PENGUMUMAN PESERTA LOLOS KURASI EVENT MENULIS PUISI MULTATULI 2018

(Meneruskan info dari panitia. Sumber: musium multatuli)

Undangan Menulis Puisi Bertema Multatuli diluncurkan pada 16 Juli 2018 dan ditutup pada 10 Agustus 2018, tercatat sebanyak 283 peserta yang mengirimkan puisi ke email panitia, dengan total naskah puisi sebanyak 920 judul. Acara ini merupakan bagian dari Festival Seni Multatuli 2018 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Platform Kebudayaan: Indonesiana.

Dari 920 judul puisi itu, para kurator yang terdiri atas Toto ST. Radik (penyair) dan Firman Venayaksa (akademisi) memutuskan untuk memilih 203 judul puisi dari 142 peserta.

Berikut adalah nama-nama peserta terpilih yang puisi-puisinya akan dibukukan dan dilaunching pada 6 September 2018, dalam rangkaian acara Festival Seni Multatuli 2018 yang akan berlangsung pada 6-9 September 2018, di Rangkasbitung, Lebak, Banten.

Kami ucapkan selamat kepada para peserta terpilih, dan sampai jumpa di Rangkasbitung.


1. Iqbal Naspa
2. Tri Wibowo
3. Gita Laras/ Heri Siswanti
4. Arif Purnama Putra
5. Faris Al Faisal
6. Effendi Zarkasi
7. Mena Dewi Lestari
8. Hadi AKS
9. Apip Kurniadin
10. Edrida Pulungan
11. Feni Efendi
12. Saefullah
13. Aditya Setiawan
14. Sulaiman Djaya
15. Iswadi Bahardur
16. Ade Ubaidil
17. Heri CS
18. Saifur Rohman
19. Betty Marini Purba
20. Syafri Arifuddin Masser
21. Andi Marliah
22. Bambang Widiatmoko
23. Nurandi
24. Ikah Atikah
25. Ardian Je
26. Niken Bayu Argaheni
27. Karis Himawan
28. Laras Sekar Seruni
29. Dale Dalminto
30. Riana Dewi
31. Sufyan Abi Zet
32. Athif Thitah Amithuhu
33. Mariati Atkah
34. Handry TM
35. Puji Firmansyah
36. Steve Elu
37. Muharsyam Dwi Anantama
38. Aras Andisetya
39. Dinda Ekas
40. Firda Rastia
41. Lathif Abdul Razaq
42. Arif Yudistira
43. Tatang Ade Chandra
44. Budi Harsono
45. Rama Prambudhi Dikimara
46. D. Hardi
47. Candi Respati
48. Yudi Damanuri
49. Munawir Syahidi
50. Dody Kristianto
51. A’yat Khalili
52. Hilman Sutedja
53. Faisal Syahreza
54. Edi Bonetski
55. Kurotueni
56. Ikal Hidayah Noor
57. Tria Achiria
58. Lukman A. Salendra
59. Dhianita Kusuma Pertiwi
60. M. Shafwy HS
61. Lina Triwahyuni
62. Isbedy Setiawan ZS
63. Marfuah
64. Ariannto
65. Alif Nurul Fazri
66. Ujianto Sadewa
67. Zham Sastera
68. Atif Solehudin
69. Fajar Timur
70. Supadilah
71. Muhamad Seftia Permana
72. Beni Satria
73. Nastain Achmad
74. Imam Ar-Ruqi
75. Umi Laila Sari
76. Kasmiati
77. Silvia Rahmawati
78. Aflaha Rizal
79. Abdul Salam HS
80. Ibnu PS Megananda
81. Nila Munasari
82. DC Aryadi
83. Virna Mutiara Wahyu
84. Mahfud Ainul Yaqin
85. Rudy Ramdani Aliruda
86. Titin Noviati
87. Hadi Sastra
88. Rifqi Imani
89. Ahmad Musabbih
90. Wayan Jengki Sunarta
91. Wahyu Lazuardi
92. Bangkit Prayogo
93. Dian Hartati
94. Alfin Rizal
95. Yeva Purnama
96. Eka Nurul Hayat
97. Vijay Robenaris Sitompul
98. Imam Budiman
99. Ganang Ajie Putra
100. Iwan Kurniawan
101. Cristianto Dedy Setyawan
102. Dinda Tiara Sukma
103. Rissa Churria
104. Bambang Supranoto
105. Riduan Hamsyah
106. Mustika Sari
107. Muhammad Abdurachman
108. Yollanda Octavitri
109. Rizka Fatihah
110. Suharmono K.
111. Irvan Syahril
112. Novi Maulida
113. Afry Adi Chandra
114. Nadia Eva Nur Fauzy
115. Abdul Warits
116. Sami’an Adib
117. Nuriman N. Bayan
118. Daru Pamungkas
119. N. Dewi Munar Sari
120. Heri Isnaini
121. Muhammad Deden Purnama
122. Agus subakir
123. Galuh Kresno Nurprabowo
124. Hafidatul Faisyah
125. Daniel Yudha Kumoro
126. Alda Muhsi
127. Ujang Saefudin
128. Dewi Sukmawati
129. Tri Sadono
130. Budi Wahyono
131. Khanafi
132. Peristianika
133. Aldy Istanzia Wiguna
134. Diana Lestari
135. Risman Wildan
136. Akhmad Asy’ari
137. Dede A. Masjid
138. Agus Pramono
139. Imantri Perdana
140. Yoga Prasetya
141. Syarif Hidayatullah
142. Muhammad De Putra

Minggu, 06 Mei 2018

PUISI ZHAM SASTERA - PAYUNG LELAKI HUJAN


PAYUNG LELAKI HUJAN

Karya:

Zham Sastera*


bentangan jalan setapak

diantara ilalang basah
jejakmu penerang hari
luka anakanak desa
/
langit pucat kelam
berkabar jatuh dedaun
tangan menjahit rangkul
enyah bilur mereka
/
menjauh puji tepuk
nuansa satu arah
mengubur pekat keakuan
lahir ihwal peradaban
/
membaca tanda diri
seberapa rupa manfaat
bela di payungmu
hujan beranjak harapan

Negeri Badak Selatan, 2017


Zham Sastera, Penyair, Pegiat Budaya dan Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Ciputat.

Jumat, 25 Agustus 2017

BUKU ANTOLOGI PUISI - MAZHAB RINDU 45 PENYAIR NUSANTARA




DAFTAR PENYAIR BUKU ANTOLOGI PUISI RINDU 2017
(MAZHAB RINDU 45 PENYAIR NUSANTARA)

AAN HIDAYAT
Rindu Yang Tak Mungkin
Sepasang Mata Sayu
Untukmu Juwita
Secangkir Kopi
Selamat Siang Anita

ALI SATRI EFENDI
Dalam Rindu Aku Menjelma Debu
Hari Yang Besar
Tanah Rindu
Sehelai Rambut Di Pundak Kananku
Bandara
Kita Dan Kota Larut Malam
Bioma Kenangan

ALIF ILAHI
Anugerah
Lanjutan Rindu
Menunggu
Dua Cangkir
Berkotak-Kotak

ALOETH PATHI
Syair Penjaga
Merindu Alam Desaku
Pertemuan
Dendang Lautan Nusantara
Rinduku Di Balik Bukit

ANNA MARYANA
Senja Luka
Lelakiku
Celoteh Rindu
Amsal Rindu

ARIEF RAHMAN HERIANSYAH
Indonesiaku Dalam Nyanyian Rindu
Mengukir Rindu Tuhan
Izinkan Aku Menuai Rindu
Dalam Titik Itu Ada Rindu-Mu
Sajak Paara Aktivis

ARIS RAHMAN YUSUF
Hujan Malam Ini
Seperti Musim
Kampung Halaman
Jejak Masa Kecil
Secangkir Kopi

ASPIHAN N. HIDIN
Rinduku Padamu
Mengitari Pesanmu
Melupakan Hari
Gelombang Sunyi

ATIN LELYA SUKOWATI
Sebab Rindu
Menunggu
Menunggu II
Mencatat Tanpa Pola
Dhuha

A'YAT KHALILI
Fragmentasi Rindu
Sebatang Rokok Penyir
Infeksi Sunyi
Jalan Ke Rumah Dewi
Embun

BADAR ADILUHUNG
Menuju Lukisan Pertama
Menuju Lukisan Kedua
Menuju Lukisan Ketiga
Menuju Lukisan Keempat
Menuju Lukisan Kelima

BURHANDUIN JOE
Hujan Di Celah Batu
Kopi Dingin
Kupintal Senyumu
Kusimpan Rinduku
Purnama Di Atas Bengawan

DEDI WAHYUDI
Aku Rindu
Rindu Hujan
Rindu Memancing
Rindu Nasyid
Rindu Terdalam

EDI SANTOSA
Pertemuan Denganmu
Sepenggal Perjalanan
Merinduku
Pulang
Hujan Rindu
Masih Disini

GAMPANG PRAWOTO
Buih
Cangkir Kehidupan
Ibu
Seperti Api
Bulatnya Bulan
Lentera Cinta

HARLAN SADIKIN
Huruf Ba
Sepotong Kisah
Bertemu Hujan
Berteman Kopi
Jangkar Rindu
Sketsa Ayah
Sisa Sobekan
Jantung Kota
Raksasa
Jeda Waktu

HAYYUL MB
Mengenang Leluhur
Bekas Ciuman Di Belakang Pintu
Kisah Pelayar
Merindukanmu, May
Dialog Kutukan Nenek

HASMIDI
Kita Dan Seperangkat Pertemuan
Yang Membawa Subuh Saat Pagi Buta
Kota Ingatan
Lempar Sepatu Saja Mungkin Aku Akan Ingat, Ibu
Paspor Untuk Ibu

HB. ARAFAT
Rindu
Rindu Murid Pada Guru
Perihal Rindu
Bengawan Rindu
Kepada Hati Rayati

IBERAHIM
Bahasa Ayah
Nostalgia Embun
Merindukanmu
Potret Kembara Hujan
Gadis Fatamorgana

IQBAL NASPA
Secangkir Kopi Dan Harapan
Kamu
Kau Bukan Mereka
Hatiku Adalah Tempat Bermain Paling Sunyi
Mengenang Kenangan

JEN KELANA
Rinexit: Selamat Tinggal Rindu
Rinexit: Malam Murung
Rinexit: Malam Pualam
Sajak Tanpa Jejak
Melangut Duka

KA
Bukan Syair Rindu
Pukul Tujuh Sore Hari
Dear Kamu
Tak Ada Lagi
Wa Alaikum Salam

KOEZ ARAIHAN
Bayangan Lenyap
Cemburu
Di Depan Pintumu
Dirimu Dalam Kenangku
Hujan Di Stasiun Tugu
Hujan Itu Adalah Rindu-rindu Yang Jatuh
Jejak
Kenangan Seraut Wajah
Kenangan
Kita

KRISTOPEL BILI
Kerinduanku
Engaku Yang Telah Menemukanku Kembali
Shabat Sebotol
Entah Mengapa
De’ Javu

MUHAMMAD LEFAND
Kutitip Sungguh Senyumu
Kutitip Senyum
Menebus
Semakin
Menunggu
Malam
Pagi
Lama
Mata
Hati
Denyut
Dingin

MUHAMMAD SARJULI
Wajah Itu
Capung Kecil
Kamu Yang Cantik Dan Manja
Jalan Keledai
Suara Patung Pahat

MULYADI RAZAK
Malamku
Praharaku
Oubadeku
Kerumunan Dahaga
Mimpi Yang Terhalang


NAYLU SARAH
Kesetiaan Rindu
Jejak-jejak Rindu
Kitab Kerinduan
Kegilaan Rindu
Kehilangan

NILA HAPSARI
Utang Rindu
In Memoriam
Tangan Yang Kesepian
Rinduku Dalam Doa
Tamu Istimewa

NILA MUNASARI
Semesta Rindu
Hutang
Matematika Rindu
Perdebatan Rindu
Ziarah Kerinduan

NASTAIN ACHMAD
Di Bukit Rindu
Itu
Rindu Sang Kiyai
Jangan Kau Adukan Diam
Kutitipkan Rindu

Q ALSUNGKAWA
Ia Judulnya
Catatan Sebaris Gerimis
Embun-embun Puisi
Tarian Sepasang Senja
Kutitipkan Punggung Pada Tiang

RATIH PURNAMA SARI
Air Mata Rindu di Usia Senja
Cerita Yang Hilang
Hujan ataukah Rindu
Kau
Ia Menelpon Tak Lama

RIDUAN HAMSYAH
Ia Menelpon Tak Lama
Tentang Diri Kita Siang Ini
Rindu Ayah
Catatan Rindu (1)
Catatan Rindu (2)

ROYMON REMOSOL
Di Jembatan Merah Putih
Di Jembatan Rumpyang
Tawuran
Sebutlah Laut Adalah Rindu
Rindu Dan Serumpun Bambu
Seorang Istri Kepada Suami

R. TIA
Jalan Pulang
Menunggu Sunyi
Melepas Hujan
Sebuah Pagi Yang Tak Kembali
Menulis Pagi

SINGGIH KURNIAWAN
Kertas Sobek
Senyum Di Balik Jendela
Syair Kerinduan
Payung Biru
Rindu Tersudut Jarak

SURAHMAN ARIF
Memitu
Surak
Pemilik Daun Jati
Barangkali Rindu

SYARIF HIDAYATULLAH
Kitab Rindu Yang Di Peram Selama Dua Musim
Kuucapkan Salam Di Sebuah Rindu
Dingin Hujan Yang Menggigilkan Rindu
Tanah Rantau Pada Sekeping Rindu
Sesayat Doa Dipelabuhan Rindu

TIAS WULANSARI
Gumparan Syahdu Rindu
Mengeja Hutang Rindu
Berguru Pada Rindu
Menunggu
Sudahi Sikap Mu

WAHYU WIBOWO
Kehilangan Masa
Setia
Menjumpa Bahagia
Sepuluhtahun Berselang
Dari Semenanjung

WINDU SETYANINGSIH
Ada Rindu Membelukar Di Sini
Ada Rindu Di Dinding Bambu
Sepasang Sepatu
Solitude Senja Di Ruang Kerja
Sepucuk Rindu Buat Malammu, Rey

ZHAM SASTERA
Malam Merindu
Titik Rindu
Tentang Dia
Wajahmu
Aku Menyebutnya Mawar

ZHEE LALUNE
Malam Biru
Rindu Yang Terkasih
Tanjung Gading
Menapak Tilas
Pria Tua