Ini bukan kali pertama saya
merasa bersemangat menulis kembali, tapi, kali ini terasa lebih dari biasanya.
Betapa pengaruh seseorang itu luar biasa dalam hidup. Bagaimana kita bisa
bangkit dari keterpurukan hanya karena kita masih ingat ada orang yang menyuruh
kita bangun, jangan menyerah! Hal seperti itu sama sulitnya seperti mencari
jarum di tumpukan jerami. Istilah yang nggak pas tapi saya pake juga.. He..
he..
Saya menangis. Entah
kenapa, saat sujud itu sempurna, butiran air mata melebur sudah membasahi
sajadah. Allah sudah sangat baik pada saya, karena telah mempertemukan saya
dengan orang-orang yang hebat. Mereka luar biasa, saya tak bilang satu orang,
tapi banyak orang di sekeliling saya. Saya bukan orang baik, sehingga merasa
tak pantas ketika bertatap muka dengan orang-orang cerdas dan berakhlak mulia
di luar sana. Bersyukurnya saya, karena semua ini sungguh bukan kebetulan. Ini
pengalaman luar biasa.
Saya memang mau jadi
penulis, ingin punya buku solo, tapi, jujur saja, setelah masuk, saya tak lagi
terburu-buru. Sangat menikmati proses. Saya belum bisa apa-apa. Masih pemula
yang dulu hanya senang menulis diary dan kini mulai lebih serius lagi. Dan,
pintu itu terbuka tanpa saya duga. Entah, saya merasa senang atau bingung
menanggapinya. Yang jelas, hati saya tak terlalu mempermasalahkan peluang itu,
tapi sedang bahagia dipertemukan dengan mereka. Semoga mereka menjadi jalan
untuk saya, supaya saya bisa berproses menjadi orang yang lebih baik.
"Menulis dari pagi,
siang bahkan sampai malam nggak tidur ketika semua orang di rumahmu sudah
terlelap. Sebenarnya apa yang sedang kamu perjuangkan?" kalimat serupa
yang dulu pernah saya baca, intinya begitu. Lho, anehnya saya merasa tak bisa
menjawabnya.
Padahal sejak dulu saya
tahu, saya mau menulis, saya mau punya buku, tapi pertanyaan itu seperti tak
bisa hanya dijawab sesederhana itu.
Saya merasa jadi orang
paling aneh di dunia. Kenapa juga bisa merasa bersalah saat membaca pertanyaan
itu, cerita-cerita saya yang penuh dengan bid'ah, kadang jelas nggak bermanfaat
tapi masih lanjut juga. Ah, bukan itu yang sedang saya perjuangkan. Bukan!
Buku
"Writerpreneurship!" milik pak Dwi Suwiknyo
benar-benar menyentak. Sempurna sudah saya menjawab pertanyaan yang sejujurnya
membuat sesak. Kenapa saya sampai sekeras ini berjuang? Demi apa? Kadang kalau
dipikir, uang pun tak pernah dirasa. Kalau hanya karena uang, mending
tinggalkan saja, capek-capek belum ada hasilnya.
Masih mending selonjoran
di rumah, santai daripada kebut pagi mengerjakan pekerjaan rumah, membereskan
semua dengan tergesa supaya saya bisa punya celah setelahnya, mengerjakan
tulisan yang masih biasa-biasa saja. Nggak mungkinkan karena satu alasan itu
yang bahkan bila ditinggal justru lebih terlihat.
Jadi karena apa? Karena
menulis itu berjuang. Bukan main-main. Bukan sekadar cerita romance, bukan pula
hanya komedi tak berarti. Ada banyak pesan yang hendak disampaikan, semata-mata
untuk perbaikan, semoga bermanfaat untuk orang lain. Bukankah menyenangkan
ketika buku yang kita tulis ternyata membuat seseorang lebih giat belajar,
lebih giat beribadah. Bukankah itu tak ternilai? bahkan menjadi amal akhirat yang
akan menolong kita kelak.
Saya banyak belajar dari
buku ini. Luar biasa menyentak. Tak banyak buku panduan menulis yang bisa
membangunkan saya, menyadarkan saya akan arti sebuah perjuangan. Saya tak ingin
mengkhianati mimpi sendiri. Saya harus terus berjuang.
Seperti kata pak Dwi
dalam buku beliau, "Sekali kau terlantarkan naskah novelmu, mendiamkannya,
tak 'menyentuhnya' selama berhari-hari. maka jangan menyesal jika kau tak akan
mampu lagi merampungkan ceritanya. Kau khianati sendiri impianmu!"
Mak jleb! Nelan ludah.
Saya kembali menulis di blog, apa pun ini. Setelah membaca buku itu, saya jadi
merasa perlu melakukannya.
Saya sudah tahu apa yang
saya perjuangkan, kalau kamu?
Di kutip dari : www.pesantrenpenulis.com
[] Oleh: Muyassaroh dari
sini.
*Buat kamu yang ingin pesan buku 'Writerpreneurship!' bisa pesan SMS / WA ke 0878 3291 2011 atau BBM 7E6636BF hanya Rp 65 ribu + tanda tangan penulis + free ongkos kirim ke seluruh wilayah Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar