BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dipulau
jawa terdapat banyak kebudayaan mulai dari bahasa jawa yang beragam,
adat-istiadat yang berbeda, sampai pada aliran-aliran kepercayaan yang dianut
masyarakat jawa pada tempo dulu hingga sekarang yang masih dianut oleh
masyarakat modern saat ini. Pada daerah-daerah tertentu masih membudidayakan
aliran-aliran tersebut karena dianggap kepercayaan tersebut lebih bisa
menyatukan dengan Tuhan mereka.
Diantara
aliran-aliran kepercayaan salah satunya yaitu Subud aliran ini dipercayai
sebagai langkah untuk mendekatkan diri pada Tuhan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud Aliran Kepercayaan Subud?
2.
Siapakah Tokoh Pembawanya?
3.
Bagaimana sistem ajaran-ajaran yang di praktekanya?
C. Tujuan Pembahasan
Mengetahui dan mempelajari aliran
kepercayaan Susila Budi Darma
BAB
II
PEMBAHASAN
ALIRAN SUSILA BUDI DARMA
1.
Tinjauan Sejarah Kelahiran Organisasi
Pendiri
dari Perkumpulan Persaudaraan Kejiwaan Subud ialah Bapak R.M. Muhammad Subuh
Sumohadiwidjojo yang pada tanggal 23 Juni 1987 telah wafat di Jakarta dalam
usia 86 tahun. Latihan Kejiwaan Subud diterima oleh Bapak Muhammad Subuh dalam
suatu pengalaman gaib pada suatu malam di tahun 1925, dan delapan tahun
kemudian, pada tahun 1933 Bapak Muhammad Subuh menamakan apa yang diterimanya
ini sebagai LATIHAN KEJIWAAN. Subud sebagai organisasi dibentuk dan resmi
berdiri tanggal 1 Pebruari tahun 1947 di Yogyakarta. [1]
Subud
mulai menyebar ke luar negeri sejak tahun 1954, dibawa oleh seorang lnggris
yang beragama Islam, Husein Rofe, Bapak Muhammad Subuh memulai lawatan ke luar
negerinya di tahun 1957, dan semasa hidupnya beliau telah berpuluh-puluh kali
berkunjung ke berbagai negara di dunia. Subud pada waktu ini telah tersebar ke lebih
dari 70 negara di dunia.
Subud
bukan semacam agama dan juga bukan bersifat peiajaran, tetapi adalah sifat
Latihan Kejiwaan yang dibangkitkan oleh kekuasaan Tuhan ke arah kenyataan
kejiwaan, terlepas daripada pengaruh nafsu kehendak dan akal pikiran. [2]
Arti
kata-kata Susila Budhi Dharma yang disingkat menjadi SUBUD ialah : SUSILA
artinya : budi pekerti manusia yang baik, sejalan dengan kehendak Tuhan Yang
Maha Esa; BUDHI artinya: daya kekuatan diri pribadi yang ada pada diri manusia;
DHARMA artinya : penyerahan, ketawakalan dan keikhlasan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Dasar Pengertian
a.
Konsepsi tentang Ketuhanan Yang Maha Esa
Pemahaman
dan pengertian Subud tentang Ketuhanan Yang Maha Esa adalah bahwa Tuhan dengan
kekuasaanNya mencakup seluruh ciptaan-Nya baik yang terpandang maupun yang
tidak tampak.
b.
Konsepsi tentang Manusia
Manusia
adalah makhluk Tuhan yang keberadaannya dikehendaki oleh-Nya dan diliputi oleh
kekuasaan-Nya. Kekuasaan Tuhan sudah berada dalam dirinya yang mengisi serta
meliputi diri manusia. Manusia hanya tinggal menyerah saja kepada kekuasaan
Tuhan yang ada pada dirinya ini dengan sabar, tawakal dan ikhlas.
c.
Konsepsi tentang Alam Semesta
Tuhan
Yang Maha Esa menciptakan alam semesta dan kekuasaan Tuhan meliputi seluruh
ciptaan-Nya. Hal ini pun sesuai dengan apa yang telah diterima dan disampaikan
oleh para utusan Tuhan.
d.
Konsepsi tentang Kesempurnaan
Tiada
yang sempurna kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa. Semua ciptaan Tuhan baik yang
kelihatan maupun yang tidak, berada dalam berbagai tingkat kesempurnaan diri
yang hanya diketahui oleh Tuhan Yang Maha Mengetahui saja. Manusia tidak perlu
menanyakan tentang tingkat kesempurnaan dirinya karena yang telah diterimanya
adalah yang sesuai dengan keadaan dirinya pada suatu waktu tertentu dalam
hidupnya. Yang perlu bagi manusia adalah menyerah sepenuhnya kepada
kekuasaan-Nya agar ia menjadi orang yang sempurna yang sesuai dengan kodrat
yang ditentukan Tuhan bagi dirinya.[3]
3. Dasar Penghayatan
a.
Perilaku Spiritual
Tata
cara ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan oleh para anggota Subud
melalui tata cara agamanya masing-masing. Latihan Kejiwaan Subud bukan
merupakan tata cara penghayatan. Latihan Kejiwaan Subud merupakan suatu
penerimaan yang tidak ada tata caranya kecuali penyerahan diri sepenuhnya
kepada kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, yang kemudian atas kemurahan Tuhan akan
membangkitkan gerak rasa diri, bebas dari pengaruh nafsu hati dan akal pikiran.
Gerak tersebut merupakan gerak yang dibangkitkan oleh kekuasaan Tuhan dan hanya
tinggal diikuti saja. [4]
b.
Pedoman Penghayatan (Lisan dan Tertulis)
Karena
Latihan Kejiwaan Subud merupakan penerimaan dari masing-masing orang yang
melakukannya, penerimaan setiap orang tidak ada yang sama dan dengan demikian
pedoman tentang Latihan Kejiwaan Subud baik secara lisan maupun tertulis
hanyalah merupakan keterangan-keterangan dalam bentuk ceramah-ceramah Bapak
Muhammad Subuh yang sebagian sudah dicetak berupa tulisan dan sebagian lagi
belum.
c.
Kelengkapan Fisik/Material yang Digunakan dalam Melaksanakan Latihan Kejiwaan
Subud.
Untuk
Latihan Kejiwaan secara bersama diperlukan tempat Latihan yang dapat berupa
kamar, ruang atau gedung Latihan. Ruang tempat Latihan ini dapat dilengkapi
dengan alas tikar atau karpet. Ruang tempat Latihan pria terpisah dengan wanita
atau secara bergantian. Latihan Kejiwaan secara sendiri dapat dilakukan di mana
saja dan kapan saja tanpa memerlukan guru.
4. Dasar Pengalaman
a.
Dasar Pelaksanaan Latihan Kejiwaan Subud
Penyerahan
diri kepada kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa dengan sabar, tawakal dan ikhlas dan
mengikuti gerak diri yang terasa secara spontan begitu rasa diri terbebas dari
pengaruh nafsu dan akal pikiran. Anggota Subud yang telah mampu menghentikan
Latihannya setiap waktu dalam acara Latihan bersama, dapat melakukan Latihan
sendiri di mana saja yang tidak mengganggu atau ter-ganggu oleh orang lain.
b.
Pengamalan dalam Tata Kehidupan, dan Upacara-upacara (ritus) dalam Lingkungan
Kehidupan.
Subud
tidak mempunyai ritual khusus dalam tata kehidupan dan dalam lingkaran
kehidupan bermasyarakat. Upacara-upacara para anggota Subud dalam tata
kehidupan mengikuti ritual agamanya dan adat-istiadat yang dianutnya
masing-masing.
c.
Kelembagaan Organisasi Subud
Keberadaan
PPK Subud Indonesia secara hukum telah dikukuhkan oleh Menteri Kehakiman dalam
Tambahan Berita Negara R.I. tanggal 4-12-1964 No. 97 dan diterbitkan sebagai
Anggaran Dasar Serikat-serikat No. 36 tahun 1964. Anggaran Dasar ini telah
mengalami perubahan untuk disesuaikan dengan UU Nomor 8 tahun 1985 tentang
Organisasi Kemasyarakatan. Perubahan Anggaran Dasar PPK Subud Indonesia secara
hukum telah pula dikukuhkan oleh Menteri Kehakiman dalam tambahan Berita Negara
R.I. tanggal 18 Nopember 1988 No. 93 dan diterbitkan sebagai Anggaran Dasar
Serikat-serikat No. 60 tahun 1988.
Para
anggota Subud dipelbagai negara membentuk organisasi nasionalnya masing-masing.
Organisasi nasional negara-negara ini membentuk Perkumpulan Persaudaraan
Kejiwaan Subud Sedunia yang disebut World Subud Association.
d.
Partisipasi Subud dalam Pembangunan Nasional
Partisipasi
Subud dalam Pembangunan Nasional adalah melalui pembinaan pribadi melalui
Latihan Kejiwaan Subud untuk menghadapi tantangan pembangunan negara dan bangsa
Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Untuk ini, PPK Subud Indonesia mempunyai
program kerja yang mencakup bidang-bidang Usaha, Kesejahteraan, Kegiatan
Sosial, Kebudayaan, Remaja serta Komunikasi dan Publikasi.
5. Lampiran
a.
Pengalaman Pribadi Anggota Subud
Hubungan
antara manusia dengan Tuhan difahami dan disadari oleh masing-masing anggota
secara sangat pribadi. Pengalaman seorang anggota Subud yang diterima dalam
Latihan Kejiwaan Subud dan telah mengubah hidupnya ke arah kebaikan belum tentu
mempunyai arti yang sama untuk anggota Subud lain yang mempunyai latar belakang
kehidupan dan persoalan yang berbeda.
b.
Gambaran Singkat Riwayat Hidup Pendiri
Bapak
R.M. Muhammad Subuh Sumohadiwidjojo, pendiri PPK Susila Budhi Dharma dilahirkan
dari seorang Ibu yang pada masa kecilnya tinggal di Kecamatan Juangi, Telawah,
Surakarta. Beliau keturunan dari Kadilangu, Demak. Pada waktu dewasanya, lbu
dari Bapak Muhammad Subuh pindah ke Kedungjati, Semarang dan menikah di sana.
Bapak
Muhammad Subuh dilahirkan di Kedungjati, Semarang pada hari Sabtu Wage tanggal
3 Maulud tahun Dal 1831 atau tanggal 22 Juni 1901 jam 05.00 pagi. Sejak
lahirnya, Muhammad Subuh diasuh dan dibesarkan oleh eyangnya, R.M. Sumowardoyo.
Pada
tahun 1917, di usia 16 tahun, pada waktu eyang yang membesarkan beliau
meninggal dunia, Bapak Muhammad Subuh berhenti sekolah dan bekerja sebagai
pegawai Perusahaan Kereta Api N.I.S.
Pada
waktu usia mudanya, Bapak Muhammad Subuh sempat memperoleh didikan agama Islam
dari Kyai Abdurachman dan taat menjalankan ibadat agama Islam sebagaimana
lazimnya seorang muslim. Sewaktu beliau sudah pindah dan bekerja di Balaikota
Semarang, pada usia 24 tahun, beliau menerima Latihan Kejiwaan seperti telah
dikemukakan sebelumnya.[5]
c.
Ceramah-ceramah dari Bpk Muhammad Subuh
Dari
sejak beliau menerima Latihan Kejiwaan Subud sampai wafatnya, Bapak Muhammad
Subuh telah menyampaikan kepada para anggota Subud nasihat-nasihat yang berupa
ceramah-ceramah beliau yang didasarkan kepada penerimaan beliau tentang hidup
dan kehidupan ini.
Secara
konsisten dan mendasar Bapak Muhammad Subuh telah menyampaikan bahwa manusia
harus bersikap menyerah diri kepada kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa dengan sabar,
tawakal dan ikhlas jika ia ingin mendapatkan tuntunan Tuhan dalam hidup ini.
Melakukan Latihan Kejiwaan dengan.teratur dan tekun merupakan kunci kefahaman
dan kesadaran seseorang agar dia dapat menemukan arti kehidupan ini bagi
dirinya, baik di dunia maupun di akhirat. [6]
d.
Lain-lain yang Dianggap Perlu dan Relevan dengan Tujuan Pemaparan.
1)
Penerimaan Anggota Baru
Untuk
setiap orang yang ingin menjadi anggota baru dari organisasi SUBUD ini haruslah
memenuhi syarat berikut:
a)
Umur telah mencapai 17 tahun,
b)
Berkondisi mental normal atau tidak sedang menderita sakit ingatan,
c)
Bagi seorang isteri yang suaminya belum anggota harus mendapatkan izin tertulis
dari suaminya,
d)
Para wanita yang belum menikah dan masih menjadi tanggungan orang tuanya
(walinya) harus memperoieh izin tertulis dari orangtua atau walinya itu.
2)
Pembukaan untuk dapat menerima Latihan Kejiwaan Subud
peminat
terlebih dahulu mengalami pembukaan yang diselenggarakan oleh seorang atau
beberapa orang pembantu pelatih. Seorang calon belum dapat dibuka sebelum
menjalani masa pencalonan selama 3 bulan dengan pengecualian bagi mereka yang
umurnya telah mencapai dan melewati 63 tahun, Mereka yang sedang menderita
sakit badaniah yang menghendaki kepastian dan perhatian khusus dan segera,
Seorang isteri yang suaminya telah menjadi anggota dan para putra dan putri
dari keluarga Subud, Bagi yang bertempat tinggal jauh dari kelompok Latihan
Kejiwaan Subud yang ada. [7]
3)
Lambang subud
Bertujuan
identifikasi semata, satu-satunya lambang yang dapat digunakan dalam
Perkumpulan Persaudaraan Kejiwaan Subud adalah sebagai simbol kebaikan untuk
usaha meningkatkan dan sebagai sarana penghayatan tidak diperlukan sama sekali.[8]
Susunan
alam dan daya-daya hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa meliputi dari dimensi yang
paling rendah (terbatas) sampai yang paling luas terdapat susunan sebagai yang
ditunjukkan dalam lambang Subud dimaksud yakni berupa lingkaran-lingkaran
sebagai berikut: Alam dan Daya Hidup/Roh Rewani (Daya Hidup Kebendaan), Alam
dan Daya Hidup/Roh Nabati (Daya Hidup Tumbuh-tumbuhan), Alam dan Daya Hidup/Roh
Hewani (Daya Hidup Binatang), Alam dan Daya Hidup/Roh Jasmani (Daya Hidup
Manusia), Alam dan Daya Hidup/Roh Rohani/Daya Hidup lnsan/Alam Rohaniah, Alam
dan Daya Hidup/Roh Rahmani/Daya Hidup para utusan/Alam Rahmaniah, Alam dan Daya
Hidup/Roh Robani/Daya Hidup para ciptaan Tuhan yang mendapatkan keluhuran dari
Tuhan Yang Maha Esa/Alam Robaniah.[9]
Selain
alam dan segala daya hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa terdapat Daya Hidup
Besar yang merupakan bagian dari manifestasi dari kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa
yaitu yang ditunjukkan sebagai garis-garis tujuh buah yang menembus dan
menghubungkan segala alam dan daya hidup ciptaan tersebut di atas. [10]
Sifat
yang ada di dalamnya adalah Roh Ilofi dan yang ada di luar adalah Roh AI Kudus
(Rohu'lkudus). Oleh kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, Roh Ilofi atau Roh Suci ini
digerakkan untuk membangkitkan dan mensucikan, sedangkan Roh AI Kudus meliputi
dan membina perjalanan hidup makhluk ciptaan yang memperoleh Rakhmat terbimbing
ke arah kehendak Yang Menciptakan
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Latihan
Kejiwaan yang telah diterima oleh Bapak Muhammad Subuh dan telah tersebar ke
lebih dari 70 negara di dunia merupakan bimbingan serta kasih sayang Tuhan Yang
Maha Esa kepada manusia pada waktu ini. Dasar Latihan Kejiwan Subud adalah
sangat sederhana sedangkan manfaatnya untuk kehidupan adalah luar biasa
besarnya.
Mereka
yang memperoleh pengertian karena menekuni Latihan Kejiwaan ini dengan sabar
akan menemukan hal-hal yang di luar dugaannya, di luar akal pikirannya untuk
dimengerti, yang terjadi secara mengherankan jika hal ini hanya dilihat dari sudut
pandang akal pikiran saja.
Kejadian-kejadian
dalam kehidupan sehari-hari terasa terbimbing ke arah kebaikan, ke arah
penyempurnaan kita sebagai manusia seutuhnya, sebagai makhluk Tuhan yang paling
mulia, yang mampu menerima kasih sayang-Nya jika saja kita mau menerimanya.
Kekuasaan Tuhan ada pada diri kita, mengisi dan meliputi seluruh diri serta
tidak terpisahkan. Melalui Latihan Kejiwaan Subud, kekuasaan Tuhan ini dapat
kita rasakan.
2.
Saran
Demikian
makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran
dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila
ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
Wabillah
Taufik Walhidayah
Wassalamu'alaikum
Wr. Wb.
DAFTA PUSTAKA
MBA,
Rahnip, Aliran Kepercayaan dan Kebatinan Dalam Sorotan , Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997
http://subudindonesia.tripod.com/ApaItuSubud.htm
https://wongalus.wordpress.com/2009/08/17/susila-budhi-dharma/
http://arwaniilyas.blogspot.com/2014/06/aliran-pangestu-sapta-darma-subud-dan_11.html
[1]Rahnip, MBA, Aliran Kepercayaan dan Kebatinan Dalam Sorotan (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997). h. 27-52
[2]
Artikel di akses pada tanggal 07 Mei 2015 pada
http://subudindonesia.tripod.com/ApaItuSubud.htm/
[3] Rahnip, MBA, Aliran Kepercayaan dan Kebatinan Dalam Sorotan . h. 29
[4] Artikel di akses pada tanggal 07
Mei 2015 pada
http://arwaniilyas.blogspot.com/2014/06/aliran-pangestu-sapta-darma-subud-dan_11.html/
[5] Rahnip, MBA, Aliran Kepercayaan dan Kebatinan Dalam Sorotan . h. 35
[6]
http://arwaniilyas.blogspot.com/2014/06/aliran-pangestu-sapta-darma-subud-dan_11.html
[7] Artikel di akses pada tanggal 04
Mei 2015 pada http://subudindonesia.tripod.com/ApaItuSubud.htm/
[8] Artikel di akses pada tanggal 05
Mei 2015 pada https://wongalus.wordpress.com/2009/08/17/susila-budhi-dharma/
[9] Rahnip, MBA, Aliran Kepercayaan dan Kebatinan Dalam Sorotan, h. 30
[10] Artikel di akses pada tanggal 07
Mei 2015 pada http://arwaniilyas.blogspot.com/2014/06/aliran-pangestu-sapta-darma-subud-dan_11.html