Stratifikasi sosial
Ø Stratifikasi
sosial adalah pembedaan seseorang atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (vertikal), yakni pemisahan kedudukan anggota masyarakat ke dalam
tingkat-tingkat kelas pada masyarakat.
Ø Menurut
Robert MZ. Lawang : Pelapisan sosial merupakan penggolongan orang –orang dalam
suatu sistam sosial tertentu secara hirarki menurut dimensi kekuasaan,
kekayaan, dan prestise.
Ø Jadi
stratifikasi sosial adalah perbedaan yang terjadi baik disengaja atau tidak
dalam masyarakat secara vertikal.
Ø Stratifikasi
sosial terjadi karena ada sesuatu yang dihargai dalam masyarakat, misalnya:
harta, kekayaan, ilmu pengetahuan, kesalehan, keturunan dan lain sebagainya.
Stratifikasi sosial akan selalu ada selama dalam masyarakat terdapat sesuatu
yang dihargai
Ø Stratifikasi
sosial akan menimbulkan kelas sosial, dimana setiap anggota masyarakat akan
menempati kelas sosial sesuai dengan kriteria yang mereka miliki.
Ø Kelas
sosial adalah golongan yang terbentuk karena adanya perbedaan kedudukan tinggi
dan rendah, dan karena adanya rasa pegolongan dalam kelas tersebut
masing-masing, sehingga kelas yang satu dapat dibedakan dari kelas yang lain
Ø Pengertian
Status Sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam
masyarakatnya
Ø Kelas
sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi
Ø Diferensiasi
sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara
horisontal atau sejajar. Misal: orang Jawa, Batak Minang, Makasar, Islam,
Kristen dan Hindu, dsbnya.
Stratifikasi Sosial pada Masyarakat
Kuno
Masyarakat kuno (pra-industri)
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.Agak rendah pengetahuan dan teknologinya
2.Komunitasnya kecil
3.Belum benyak mengenal pembagian kerja dan spesialisasi
4.Masih tidak banyak diferensiasi sosial
5.Tidak banyak heterogenitas
6.Adanya ciri-ciri orde moral, yaitu sebuah prinsip yang mengikat mekanisme masyarakat
1.Agak rendah pengetahuan dan teknologinya
2.Komunitasnya kecil
3.Belum benyak mengenal pembagian kerja dan spesialisasi
4.Masih tidak banyak diferensiasi sosial
5.Tidak banyak heterogenitas
6.Adanya ciri-ciri orde moral, yaitu sebuah prinsip yang mengikat mekanisme masyarakat
Stratifikasi Sosial pada Masyarakat
Modern
Adapun ciri-ciri masyarakat modern adalah sebagai berikut:
1.Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan pribadi
2.Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dan suasana saling mempengaruhi
3.Kepercayaan pada manfaat IPTEK sebagai sarana untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4.Masyarakat tergolong pada macam-macam profesi serta keahlian masing-masing
5.Tingkat pendidikan formal yang tinggi dan merata
6.Hukum tertulis sangat kompleks
7.Hampir seluruh ekonomi adalah ekomomi pasar
1.Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan pribadi
2.Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dan suasana saling mempengaruhi
3.Kepercayaan pada manfaat IPTEK sebagai sarana untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4.Masyarakat tergolong pada macam-macam profesi serta keahlian masing-masing
5.Tingkat pendidikan formal yang tinggi dan merata
6.Hukum tertulis sangat kompleks
7.Hampir seluruh ekonomi adalah ekomomi pasar
Dampak Stratifikasi Sosial pada
Kehidupan Masyarakat
Ø Stratifikasi
sosial dalam masyarakat digambarkan mengerucut atau seperti piramida, hal ini
disebabkan semakin tinggi kelas sosial, semakin sedikit pula jumlah yang
menempatinya.
Ø Adapun
dampak stratifikasi sosial terhadap kehidupan masyarakat adalah:
1.Orang yang menduduki kelas sosial yang berbeda akan memiliki kekuasaan, kekayaan, dan prestise yang bebeda pula, dalam artian akan menciptakan sebuah perbedaan status sosial.
2.Kemungkinan timbulnya proses sosial yang disasosiatif berupa persaingan, kontraversi, maupun konflik
3.Penyimpangan perilaku karena kegagalan atau ketidak mampuan mencapai posisi tertentu. Kejahatan tersebut dapat berupa alkoholisme, korupsi, kenakalan remaja dan lain sebagainya
4.Konsentrasi elite status, yaitu pemusatan kedudukan yang penting pada golongan tertentu, misalnya kolusi.
1.Orang yang menduduki kelas sosial yang berbeda akan memiliki kekuasaan, kekayaan, dan prestise yang bebeda pula, dalam artian akan menciptakan sebuah perbedaan status sosial.
2.Kemungkinan timbulnya proses sosial yang disasosiatif berupa persaingan, kontraversi, maupun konflik
3.Penyimpangan perilaku karena kegagalan atau ketidak mampuan mencapai posisi tertentu. Kejahatan tersebut dapat berupa alkoholisme, korupsi, kenakalan remaja dan lain sebagainya
4.Konsentrasi elite status, yaitu pemusatan kedudukan yang penting pada golongan tertentu, misalnya kolusi.
Macam-Macam / Jenis-Jenis Status
Sosial
1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
. Stratifikasi Sosial Tertutup
¢ Stratifikasi
tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut
tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih
rendah, seperti sistem kasta di India dan Bali
5. Stratifikasi Sosial Terbuka
¢ Stratifikasi
sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya
dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang
lain.
Misalnya: tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya.
Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata
sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah
diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, dan kerja keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar