Ø Pitrim
Sorokin membatasi sosiologi sebagai
suatu ilmu yang memepelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
aneka macam gejala-gejala social seperti antara gejala ekonomi dan
agama,keluarga dan moral,hokum dan ekonomi,gerakan masyarakat dan politik dan sebagainya;
hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala social gejala non social
seperti gejala geografis,biologis dan sebagainya; dan ciri-ciri umum dari semua
jenis gejala-gejala social.
Ø Roucek
dan Warren mengemukakan bahwa soiologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dan kelompok.
Ø William
F.Ogburn dan Meyer F Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah
penelitian secara ilmiah terhadap interaksi social dan hasilnya,yaitu
organisasi social.
Ø J.A.A
van Doorn dan C.J.Lammers ia
mengemukakan bahwa sosiologi ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
struktur2 dan proses2 kemasyarakat an yang stabil.
Ø Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemantri membatasi
sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari struktur social(yaitu keseluruhan
jalinan antara unsur2 sosial yang pokok seperti kaidah2 sosial,lembaga2
sosial,kelompok2 sosial dan lapisan social).dan proses2 sosial (yang berupa
pengaruh timbal ballik pelbagai kehidupan bersama seperti kehidupan ekonomi dan
kehidupan politik,kehidupan hokum dan kehidupan agama dsb.)termasuk didalamnya
adalah perubahan2 sosial.
Ø Max
Weber yang lebih berorientasi pada
behavioralis (pendekatan tingkah laku) menekankan sosiologi sebagai ilmu yang
berupaya memahami tindakan2 sosial.
Ø Paul
B. Horton berpendapat bahwa sosiologi
adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk
kehidupan kelompok tersebut.
Ø Soerjono
Soekamto mengemukakan bahwa sosiologi adalah
ilmu yang memusatkan perhatiannya pada segi kemasyrakatan yang bersifat umum
dan berusaha untuk mendaparkan pola2 umum kehidupan masyarakat.
Ø William
Kornblum mendefinisikan sosiologi sebagai
upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku social anggotanyadan
menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
Ø Allan
Johnson mendefinisikan sosiologi sebagai
ilmu yang mempelajari kehidupan perilaku terutama dalm kaitannya suatu
system social dan bagaimana system tersebut memengaruhi orang dan bagaimana
pula orang yang terlibat didalamnya memngaruhi system itu.
Ø Mayor
Polak mendefinisikan sosiologi sevagai IP
yang mempelajari masyarakatsebagai keseluruhan yakni hubungan antar manusia dan
kelompok,kelompok dan kelompok,baik kelompok formal maupun kelompok
material atau baik kelompok statis maupuin kelompok dinamis.
arap �
m d H��
�
ah sebagai berikut:
1.Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan pribadi
2.Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dan suasana saling mempengaruhi
3.Kepercayaan pada manfaat IPTEK sebagai sarana untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4.Masyarakat tergolong pada macam-macam profesi serta keahlian masing-masing
5.Tingkat pendidikan formal yang tinggi dan merata
6.Hukum tertulis sangat kompleks
7.Hampir seluruh ekonomi adalah ekomomi pasar
1.Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan pribadi
2.Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dan suasana saling mempengaruhi
3.Kepercayaan pada manfaat IPTEK sebagai sarana untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4.Masyarakat tergolong pada macam-macam profesi serta keahlian masing-masing
5.Tingkat pendidikan formal yang tinggi dan merata
6.Hukum tertulis sangat kompleks
7.Hampir seluruh ekonomi adalah ekomomi pasar
Dampak Stratifikasi Sosial pada
Kehidupan Masyarakat
Ø Stratifikasi
sosial dalam masyarakat digambarkan mengerucut atau seperti piramida, hal ini
disebabkan semakin tinggi kelas sosial, semakin sedikit pula jumlah yang
menempatinya.
Ø Adapun
dampak stratifikasi sosial terhadap kehidupan masyarakat adalah:
1.Orang yang menduduki kelas sosial yang berbeda akan memiliki kekuasaan, kekayaan, dan prestise yang bebeda pula, dalam artian akan menciptakan sebuah perbedaan status sosial.
2.Kemungkinan timbulnya proses sosial yang disasosiatif berupa persaingan, kontraversi, maupun konflik
3.Penyimpangan perilaku karena kegagalan atau ketidak mampuan mencapai posisi tertentu. Kejahatan tersebut dapat berupa alkoholisme, korupsi, kenakalan remaja dan lain sebagainya
4.Konsentrasi elite status, yaitu pemusatan kedudukan yang penting pada golongan tertentu, misalnya kolusi.
1.Orang yang menduduki kelas sosial yang berbeda akan memiliki kekuasaan, kekayaan, dan prestise yang bebeda pula, dalam artian akan menciptakan sebuah perbedaan status sosial.
2.Kemungkinan timbulnya proses sosial yang disasosiatif berupa persaingan, kontraversi, maupun konflik
3.Penyimpangan perilaku karena kegagalan atau ketidak mampuan mencapai posisi tertentu. Kejahatan tersebut dapat berupa alkoholisme, korupsi, kenakalan remaja dan lain sebagainya
4.Konsentrasi elite status, yaitu pemusatan kedudukan yang penting pada golongan tertentu, misalnya kolusi.
Macam-Macam / Jenis-Jenis Status
Sosial
1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
. Stratifikasi Sosial Tertutup
¢ Stratifikasi
tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut
tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih
rendah, seperti sistem kasta di India dan Bali
5. Stratifikasi Sosial Terbuka
¢ Stratifikasi
sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya
dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang
lain.
Misalnya: tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya.
Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata
sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah
diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, dan kerja keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar