Senin, 28 Oktober 2024

PUISI PUISI ZHAM SASTERA


SEPERTI DETAK SELAYAKNYA

berbisiklah angin kepada kau pun aku

yang setia merawat kenangan serta

mampu menetapkan cinta juga benci pada

rumahrumah kebenaran

selayaknya


Negeri Angin, 2023


JALAN SUARA

bukan sesekali kita mengais harihari

dengan baris percakapan, sesekali pula merapal

kebenaran yang didustakan dengan bangkang

angkuh di penghujung alis mata, membagi

cermin kau aku


Negeri Angin, 2023


SELAPANG ILALANG KESEKIAN

sepertinya sangat tidak perlu dalam keharusan

mengerti tentang dua jalan yang mengakar

rautraut putaran hari, menimbang tubuh

layaknya cemara

yang utuh


Negeri Angin, 2023


SEPERTI KETENANGAN YANG LAPANG

meramu ikanikan, dagingdaging, ranum belulang

di tubuh ayah ruamruam gelanggang

rupa petang sedendang angin berkabar bagja

aku kau kita menabur makna yang tak pernah

kabur dari ganjelan ubun kepala

sampai penghujung kakikaki

yang basah


Negeri Angin, 2023


MENTAKBIRI DIRI

tentang gema takbir lepas menyusur

dalam loronglorong tafakur, sehampar

pengisi bumi dan rupa warna langit dalam

persaksian utuh, dekap rinai gerimis yang telah

sampai kepada selapangnya detik waktu


Negeri Angin, 2023


Tidak ada komentar:

Posting Komentar